Seorang warga negara asing melintas di pinggir lahan pertanian di Canggu, Badung. (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa menegaskan pentingnya penyusunan masterplan pembangunan jalan usaha tani (JUT) dan perbaikan sistem irigasi.

Menurutnya, sinergi antara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa), serta majelis subak menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian sekaligus mencegah alih fungsi lahan.

“Ukuran (lebar) JUT 1,5 meter, tidak boleh lebih. Kalau lebih itu nanti bahaya, karena kalau 1,5 meter itu hanya motor yang bisa masuk,” tegas Bupati Arnawa pada Jumat (22/8).

Baca juga:  Galian C di Pendem Diprotes, Diduga Picu Kerusakan Jalan

Ia menekankan bahwa pembangunan JUT harus benar-benar memperhatikan kebutuhan lapangan tanpa mengabaikan aspek keselamatan. Masterplan yang disusun bersama nantinya diharapkan berorientasi pada pertanian modern, mulai dari akses jalan, perbaikan jaringan irigasi, hingga penataan tata ruang subak.

Salah satu JUT yang dalam waktu dekat akan dibangun berada di Subak Uma Dalem, Desa Sembung, Kecamatan Mengwi. Proyek ini telah masuk proses lelang di SPSE.INAPROC dengan nama belanja barang untuk dijual/diserahkan kepada masyarakat, peningkatan jalan usaha tani Subak Uma Dalem. Anggaran yang disiapkan mencapai Rp550.000.000,00 dengan Nilai HPS Paket Rp549.857.253,00. Penandatanganan kontrak dijadwalkan pada 18 September 2025.

Baca juga:  Pengerupukan, Lansia Ditemukan Tak Bernyawa di Kandang Babi

Bupati Adi Arnawa juga menegaskan bahwa kolaborasi dengan majelis subak sangat strategis. Menurutnya, subak sebagai lembaga tradisional memiliki pemahaman riil mengenai kondisi pertanian di lapangan. “Kita harus membangun pertanian yang terintegrasi dengan sektor pariwisata, sehingga subak tetap eksis dan petani tidak dirugikan,” jelasnya.

Lebih jauh, ia menambahkan bahwa Pemkab Badung berkomitmen mendukung penuh dari sisi perencanaan, anggaran, hingga pelaksanaan fisik. Keberadaan JUT yang standar tidak hanya memudahkan petani dalam mengangkut hasil panen, tetapi juga meningkatkan efisiensi distribusi pertanian.

Baca juga:  Jalan Sepang Kelod-Tista Kembali Normal

Pemerintah berharap langkah ini dapat menjaga ketahanan pangan lokal, mengurangi ketergantungan impor, sekaligus mengoptimalkan potensi pertanian daerah. Dengan adanya masterplan yang terarah, pembangunan infrastruktur pertanian di Badung diharapkan berkelanjutan dan berorientasi pada kesejahteraan petani. (Parwata/balipost)

 

BAGIKAN