TABANAN, BALIPOST.com – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Tabanan pada Minggu (6/7), mengakibatkan banjir di sejumlah titik, salah satunya di Perumahan Panorama Sanggulan, Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri. Sebanyak 26 KK total 88 jiwa terdampak banjir setinggi 1,5 meter yang terjadi akibat meluapnya Sungai Dati di sisi timur perumahan.

Dari pantauan, Senin (7/7), tampak warga tengah membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah menggunakan alat seadanya. Selain itu, beberapa warga juga mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan.

Seperti yang dilakukan keluarga Ni Made Suweni, warga asal desa luwus Baturiti ini mengaku baru mengontrak rumah 4 bulan tepat di dekat bantaran sungai.

Ibu rumah tangga yang kesehariannya bekerja sebagai tukang jahit ini pun mengaku semua barang barang miliknya terendam air, bahkan tak luput pula dua sepeda motor dan mobil yang ia miliki juga terendam.

Baca juga:  Terseret Banjir hingga Masuk Got, Siswi SD Tewas

“Malam itu airnya sudah seperti tsunami tiba tiba besar karena senderan sungai jebol, air langsung masuk ke dalam rumah,” ucapnya.

Menurut informasi warga, air mulai naik sejak pukul 13.30 WITA, sempat surut seiring hujan reda, namun kembali naik pada pukul 17.00 WITA hingga mencapai puncaknya sekitar pukul 22.00 WITA. “Air tiba-tiba deras, dalam 15 menit sudah naik drastis karena senderan sungai Dati jebol,” ujar Kepala Lingkungan Perumahan Panorama Sanggulan, Suhud.

Berbekal pengalaman dari banjir tahun 2023 silam, melihat kondisi air yang sudah mencapai 60 cm sejak pukul 18.00 WITA, sebagian warga perumahan mulai mengungsi ke sekolah terdekat.

Namun, tidak semua bisa keluar dari rumah. Tercatat 23 warga memilih bertahan di dalam rumah lantaran keterbatasan perahu evakuasi. “Arus terlalu deras, warga baru bisa dievakuasi sekitar pukul 23.00 WITA,” ungkapnya.

Baca juga:  Desa Adat Sampalan Terima Hibah Mobil dari Pemkab

Dikatakannya ada beberapa warga terpaksa bertahan di lantai dua rumah hingga air mulai surut dini hari. Sejumlah kendaraan milik warga juga ikut terendam karena tidak sempat dipindahkan.

“Kalau bantuan logistik dari pemerintah belum, sementara dapur umum ada di lembah sanggulan itu inisiatif dari yayasan Al Hijrah bersama relawan sementara ini gotong royong dan donasi langsung yang menopang kebutuhan warga,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Paguyuban Perumahan Bantaran Sungai Dati (PPBS Dati), Winaldy mengatakan, banjir serupa pernah terjadi 2023 silam dan lebih parah dengan banjir saat ini, namun imbas atau dampaknya ke masyarakat sekitar sama dengan dampak banjir tahun sebelumnya.

Dari 9 perumahan yang ada di dua wilayah yakni wilayah Banjar Anyar dan Sanggulan, ada 7 perumahan yang terdampak yakni di wilayah sanggulan itu perumahan panorama, Nakula 1 dan Lembah Sanggulan. Sedangkan di wilayah Banjar Anyar, perumahan yang terdampak itu Perumahan Mawar Indah, Gang Mawar 1, Gang Mawar 2, Alam Sari dan Taman Pertiwi.

Baca juga:  Usai Pelantikan Prabowo, Jokowi akan Pulang ke Solo

“Cuma dua perumahan saja yang tidak terdampak yakni Nakula 2 dan Griya Anyar Asri,” jelasnya.

Terpisah Kepala Dinas PUPRPKP Tabanan, I Made Dedi Darma Saputra mengatakan selain kondisi perumahan yang memang ada di lokasi bawah dan dekat dengan sungai disertai intensitas curah hujan tinggi memang menjadi salah satu penyebab banjir.

“Kondisi perumahan rendah dan terjadi sedimentasi yang cepat. Dan riil yang terlihat sampah dari hulu yang memberikan hambatan, seandainya tidak ada sampah air kemungkinan lancar. Terjadi genangan dengan curah hujan yang di luar prediksi, ” ucapnya. (Puspawati/Balipost)

BAGIKAN