
DENPASAR, BALIPOST.com – Pulau Bali punya segudang kuliner unik yang jarang diketahui orang, salah satunya adalah Loloh Cemcem.
Kalau kamu belum pernah dengar nama ini, saatnya kenalan lewat lima fakta menarik berikut!
1. Asli dari Panglipuran, Desa Wisata yang Mendunia
Loloh Cemcem berasal dari Desa Panglipuran di Kabupaten Bangli, desa wisata yang sering masuk daftar desa terbersih di dunia. Di sini, warga nggak cuma menawarkan suasana tradisional Bali, tapi juga menjajakan minuman khas seperti loloh dalam botol-botol kecil.
Produk ini awalnya dibuat rumahan, tapi sekarang mulai dijual luas dan bisa ditemukan di beberapa warung makan di Bali.
2. Bahan Dasarnya Daun Cemcem, Rasanya Bikin Penasaran
Apa itu daun cemcem? Tumbuhan ini sering disebut kedondong hutan dan punya rasa asam alami. Minuman ini dibuat dari perasan daun cemcem, lalu dicampur dengan bumbu rujak dan kelapa muda.
Bayangkan rasanya: asam, asin, manis, pedas, dan kecut bercampur jadi satu. Kombinasi yang nggak biasa tapi justru bikin ketagihan!
3. Manfaatnya Banyak, Cocok Buat Jamu Kekinian
Meski tampilannya seperti jamu tradisional, Loloh Cemcem digemari karena khasiatnya yang luar biasa. Beberapa manfaat yang dipercaya antara lain:
- Menyegarkan tubuh saat cuaca panas
- Membantu mengatasi panas dalam
- Melancarkan pencernaan
- Membantu menurunkan tekanan darah
Uniknya, meskipun rasanya asam, minuman ini tetap aman dikonsumsi penderita maag, asal tidak diminum saat perut kosong.
4. Bisa Dibuat Sendiri dengan Cara yang Simpel
Mau coba bikin di rumah? Caranya cukup gampang! Kamu hanya butuh daun cemcem (campur daun tua dan muda), bumbu rujak, kelapa muda, dan air.
Langkahnya:
- Haluskan daun cemcem (pakai blender juga bisa).
- Saring untuk mendapatkan sarinya.
- Campur sari daun dengan air dan bumbu rujak yang sudah direbus.
- Tambahkan serutan kelapa muda.
- Dinginkan di kulkas, siap dinikmati!
5. Punya Potensi Jadi Usaha Rumahan Menjanjikan
Dengan bahan murah dan cara pembuatan yang mudah, Loloh Cemcem bisa jadi ide usaha rumahan yang patut dicoba.
Kemasan botol yang menarik dan promosi lewat media sosial bisa jadi kunci untuk menjangkau pasar lokal hingga turis. (Andin Lyra/balipost)