Penampilan Sekaa Jegog Mebarung Duta Kabupaten Jembrana di PKB XLIII, Senin (14/6) malam. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Jika gamelan Bali identik dengan gong berbahan logam, maka Jegog menjadi pengecualian menarik.

Gamelan ini terbuat dari bambu besar yang menghasilkan bunyi yang menghentak, dinamis, dan menggugah semangat.

Inilah enam keunikan Gamelan Jegog yang layak dikenal lebih dekat:

1. Asli dari Jembrana

Jegog berasal dari Desa Sangkaragung, Jembrana, Bali Barat. Pertama kali diciptakan oleh Kiyang Geliduh sekitar tahun 1912, gamelan ini menjadi identitas budaya masyarakat Jembrana.

Baca juga:  Ngerebong, Tradisi Unik dari Kesiman

2. Terbuat dari Bambu Petung

Seluruh instrumen Jegog menggunakan bambu petung (bambu besar). Panjang bambunya bisa mencapai 3 meter, menghasilkan suara bass yang sangat dalam dan menggema.

3. Nada Bass yang Menggetarkan Tanah

Instrumen “jegog” (paling besar) bisa menghasilkan nada rendah yang sangat kuat hingga tanah bergetar. Inilah yang membedakan Jegog dari gamelan lain di Bali.

4. Tampil dalam Format Kolosal

Satu set Jegog terdiri dari beberapa instrumen, dimainkan oleh belasan hingga puluhan orang. Atraksi ini menjadi tontonan meriah dalam berbagai festival dan upacara adat di Jembrana.

Baca juga:  Motor Legendaris Honda Super Cub C125 Makin Stylish dan Unik

5. Repertoar Dinamis dan Energik

Komposisi Jegog memiliki tempo cepat, ritme saling susul (kotekan), dan pola melodi yang menghentak. Musiknya sangat cocok untuk mengiringi tari kreasi atau pertunjukan rakyat seperti mekepung (balapan kerbau).

6. Mulai Mendunia

Grup-grup Jegog seperti Suar Agung dari Negara telah tampil di berbagai negara, termasuk Jepang dan Jerman. Bahkan di Jepang, sudah terbentuk komunitas pemain Jegog aktif. (Pande Paron/balipost)

BAGIKAN