Masyarakat Desa Adat Pinggan di Kecamatan Kintamani sampai saat ini masih melestarikan sejumlah tradisi yang diwariskan leluhurnya. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Desa Pinggan di Kintamani, Bangli, Bali, kerap disebut sebagai “negeri di atas awan” karena panorama alamnya yang luar biasa, terutama saat pagi hari. Diselimuti kabut tebal dengan latar belakang Gunung Batur, desa ini menjadi incaran wisatawan dan fotografer.

Apa saja yang membuat Desa Pinggan begitu istimewa? Dilansir dari berbagai sumber, Yuk Simak tujuh hal menarik berikut ini:

1. Spot Sunrise Terbaik di Kintamani

Desa Pinggan dikenal sebagai salah satu spot sunrise terbaik di Kintamani. Dari atas bukit, kamu bisa menyaksikan matahari terbit perlahan di balik pegunungan dan kabut tipis yang menyelimuti desa. Momen ini sangat cocok untuk kamu yang hobi fotografi atau sekadar menikmati keindahan alam.

Baca juga:  Pemkab Diminta Serius Jalankan Program Pemurnian Anjing Kintamani

2. Dijuluki “Negeri di Atas Awan”

Julukan ini bukan tanpa alasan. Saat pagi hari, Desa Pinggan tampak seperti negeri dongeng karena kabut tebal yang menyelimuti rumah-rumah dan perbukitan, menciptakan pemandangan bak negeri di atas awan yang menakjubkan.

3. Udara Sejuk yang Menyegarkan

Suhu udara di Desa Pinggan berkisar antara 16–18 derajat Celsius. Sangat sejuk, bahkan cenderung dingin untuk ukuran Bali. Jadi, jangan lupa bawa jaket atau pakaian hangat saat berkunjung, ya!

Baca juga:  Omicron Mengganas, Kenali 5 Derajat Gejala Ini

4. Waktu Terbaik Berkunjung: Pagi Hari

Jika ingin merasakan sensasi terbaik di Desa Pinggan, datanglah antara pukul 05.00–06.00 WITA. Inilah waktu emas untuk menikmati sunrise dan panorama kabut yang menyelimuti desa. Hindari musim hujan agar tidak kehilangan momen indah ini.

5. Akses Mudah dari Penelokan Kintamani

Untuk menuju Bukit Pinggan, dari Penelokan Kintamani arahkan kendaraan ke jalur menuju Singaraja. Di pertigaan Pura Puncak Penulisan, ambil jalan lurus dan ikuti petunjuk ke Desa Pinggan. Perjalanan sekitar 2,5 jam dari Denpasar.

Baca juga:  Banyak Produk Arak Fermentasi Gula, Petani Tuak Mengeluh

6. Gratis Masuk, Hanya Bayar Parkir

Kabar baiknya, tidak ada tiket masuk ke Bukit Pinggan. Kamu hanya perlu membayar parkir sebesar Rp 10.000. Namun, beberapa spot foto yang dikelola warga biasanya mengenakan tarif masuk tambahan, tergantung fasilitas yang disediakan.

7. Surga Bagi Pecinta Fotografi

Desa Pinggan adalah lokasi impian bagi pemburu foto lanskap. Kabut pagi, cahaya matahari yang lembut, dan latar Gunung Batur menciptakan komposisi visual yang luar biasa. Jangan lupa bawa kamera terbaikmu! (Agus Pradnyana/balipost)

BAGIKAN