Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (tengah) ketika ditemui usai tinjauan ke KBN Marunda, Jakarta Utara, Senin (19/5/2025). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Permintaan maaf atas penurunan kualitas udara disampaikan Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq, dan memastikan pihaknya tengah berupaya untuk memperbaikinya dengan memetakan sumber di kawasan industri.

“Biasanya memasuki musim kemarau, maka kualitas udara Jakarta akan turun. Ini kemarin saya membaca di beberapa media sudah turun ya, dan saya minta maaf untuk itu,” kata Menteri LH Hanif dalam tinjauan ke Kawasan Berikat Nusantara (KBN) di Jakarta Utara, dikutip dari kantor berita Antara, Senin (19/5).

Baca juga:  Rakornas Pariwisata Pakai Baju Adat, Menpar Sebut Kekuatan Pariwisata Indonesia

Terkait hal itu, dia memastikan akan melakukan gerak cepat untuk menangani sumber-sumber pencemar udara di Jakarta, termasuk tungku dan boiler yang menggunakan batu bara di kawasan industri seperti di KBN.

Untuk itu, KLH menurunkan tim terdiri dari sekitar 60 personel untuk memeriksa dan memetakan sumber polusi udara di kawasan industri, termasuk di KBN yang akan dimulai hari ini, selamat beberapa pekan memasuki musim kemarau.

Baca juga:  Soal Pungli di Rutan, 78 Pegawai KPK Minta Maaf

Selain itu, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan terutama di wilayah rawan termasuk sejumlah titik di Sumatera dan Kalimantan.

Selain dengan pemerintah daerah, KLH juga melakukan dialog dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) untuk mendorong pencegahan kebakaran lahan.

Terus didorong juga upaya untuk menekan polusi udara dari peningkatan kualitas bahan bakar minyak (BBM) untuk mencapai standar Euro-4. Langkah tersebut membutuhkan koordinasi dengan kementerian/lembaga lain.

Baca juga:  Izin Usaha Kresna Life Dicabut

Untuk itu, Hanif mengatakan pihaknya sudah menyurati sejumlah menteri terkait dampak yang ditimbulkan dari polusi udara, dan urgensi meningkatkan kualitas bahan bakar. “Tiga puluh lima persen dari polusi udara disumbang dari kendaraan bermotor dengan BBM semacam itu,” katanya.

Menurut dia, untuk meningkatkan kualitas BBM itu perlu dukungan kebijakan ekonomi anggaran yang terkait dengan kewenangan Menteri Keuangan, Menteri ESDM, Menteri Perhubungan dan Menteri Perindustrian. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN