
DENPASAR, BALIPOST.com – Pasar Kreneng menjadi salah satu pasar yang direvitalisasi tahun ini. Pasalnya, pasar tersebut sempat dicap kumuh karena kotor, berdekatan dengan TPS, serta tidak terlihat estetik
Kepala Unit Pasar Kreneng I Gusti Ngurah Arya Kusuma, Minggu (18/5) mengatakan, penataan Pasar Kreneng sudah dimulai sejak dua hari lalu dengan berkoordinasi dengan pihak yang berdampingan dengan Pasar Kreneng diantaranya, pengelola dari desa dan pengelola terminal.
“Eksekusi awal sudah kita lakukan kemarin, dengan membongkar terpal- terpal yang membuat kesan kumuh,yang berada di perbatasan antara pasar kreneng dan terminal,” ujarnya.
Perbaikan yang dilakukan meliputi perbaikan keramik yang lepas, perbaikan lantai yang rusak, pengecatan di beberapa titik, penataan di perbatasan, dan penataan pohon perindang di sebelah barat pasar berkoordinasi dengan pihak terkait.
Selain itu, pihaknya juga akan memasang pembatas di sebelah barat agar ada batas yang jelas antara lahan yang dikelola Perumda Pasar dan pihak lain. “Karena selama ini rancu, setiap ada masalah apapun, selalu ditujukan ke Pasar Kreneng,” ujarnya.
Selama perbaikan, pihaknya berupaya tidak sampai menutup tempat berjualan para pedagang. Maka dari itu waktu pengerjaan perbaikan diatur sedemikian rupa. “Seperti pagi ini kita melakukan penataan ringan, sehingga pedagang sore tidak terganggu waktu berjualan,” ujarnya.
Kepala Bagian Teknik dan Perencanaan Perumda Pasar Sewakadarma Kadek Hendarto menambahkan, pada tahap awal ini dengan paket pengerjaan utama di areal yang terlihat kumuh yaitu di bagian barat pasar. Diawali dengan penggelontoran got, mengingat juga tutup got juga banyak yang hancur.
“Senin kita mulai menata, paling pengerjaannya butuh waktu sebulan karena di bagian atas drainase juga perlu diperbaiki, seperti penebangan pohon agar dapat dibuatkan pagar,” ujarnya.
Selanjutnya perbaikan dilakukan di bagian atas pasar karena banyak yang berlubang dan bocor. Pada bangunan akan ada pengecatan di bagian depan pasar, yang dilakukan oleh vendor.
Sementara perbaikin paving pasar akan dianggarkan 2026, sehingga penataan pasar dilakukan secara bertahap. Dalam perbaikan tersebut, menurutnya tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan pola swadaya oleh pedagang. Misalnya pedagang yang sebelumnya menambahkan atap dengan baja ringan di area berjualan, akan difasilitasi untuk dibuatkan oleh pengelola pasar agar terdapat keseragaman desain tempat berjualan. “Jadi terlihat lebih estetik dan tertata rapi, supaya tidak semrawut,” ujarnya.
Dalam waktu satu bulan ia menargetkan perbaikan sisi barat pasar dan dak rampung. Dengan RAB yang dirancang Rp511 juta, diakui anggarannya belum siap. Maka dari itu, pihaknya mendahulukan perbaikan yang urgen segera diperbaiki.
Bangunan pasar yang berumur 51 tahun tersebut belum dilakukan pembangunan struktur secara total. Namun menurutnya, memang ada wacana untuk perbaikan pasar kreneng secara total.
Pasar Kreneng sendiri memberi kontribusi cukup besar ke Perumda Pasar Sewakadarma. Tahun 2024, diantara pasar lain, pasar Kreneng penyumbang terbesar kedua setelah pasar Badung. Pada Januari- Maret 2024, realisasi pendapatan Pasar Kreneng mencapai Rp1,2 Miliar. (Citta Maya/Balipost)