Kondisi Halte di depan Pasar Melaya yang sudah nyaris roboh, Minggu (4/5). (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Kondisi sejumlah halte di pinggir sepanjang jalan Denpasar – Gilimanuk wilayah Jembrana (Gilimanuk-Pekutatan) memprihatinkan.

Fungsi bangunan yang merupakan aset pemerintah daerah itu tidak layak untuk berteduh atau menunggu kendaraan umum. Seperti halte di Pasar Melaya, desa Melaya dengan bangunan halte yang nyaris roboh.

Sejumlah warga mengatakan, halte yang berada di dekat Pasar Melaya ini jarang digunakan karena kondisinya yang membahayakan. Salah satu tiang penyangga sudah lepas dan nyaris roboh. Diduga tiang lepas lantaran adanya lubang di tanah pondasi.

Baca juga:  Disebut Berafiliasi dengan Organisasi Teroris di India, KMHDI Lakukan Klarifikasi

Sementara atap halte masih disangga tiga tiang dan dikhawatirkan tidak kuat dengan kondisi lepasnya satu tiang tersebut. “Sudah cukup lama, kurang tahu apa penyebabnya. Tetapi ini fasilitas umum, semestinya diperbaiki,” ujar Fauzan, salah seorang warga, Minggu (4/5).

Saat ini dengan kondisi bangunan nyaris roboh, warga khawatir menunggu di Halte. Beberapa warga memanfaatkan bangunan yang nyaris roboh itu untuk menaruh barang. Sedangkan warga menunggu di tempat teduh lain.

Baca juga:  Dibandingkan Tahun Lalu, Pengeluaran Wisman di 2024 Alami Peningkatan Belasan Persen

Selain untuk warga yang menunggu transportasi antar kota dalam provinsi (AKDP), lokasi halte ini juga sering digunakan warga menunggu bus yang hendak perjalanan keluar Bali (AKAP). Lokasinya yang dekat dengan Pasar Melaya menjadi titik strategis naik turun penumpang bus AKAP. (Surya Dharma/Balipost)

BAGIKAN