
GIANYAR, BALIPOST.com – Cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Kabupaten Gianyar memicu terjadinya bencana alam. Sebuah tembok penyengker tempat suci (merajan) milik warga di Banjar Pande, Desa Sumita, roboh akibat tanah longsor, Jumat (19/12).
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, IGN Dibya Presasta, seizin Kepala BPBD Kabupaten Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba, Minggu (21/12), mengatakan, peristiwa ini dipicu oleh hujan lebat yang mengguyur sejak pukul 13.00 WITA. Curah hujan yang berkepanjangan menyebabkan struktur tanah di bawah tembok menjadi labil hingga akhirnya longsor.
Material tembok sepanjang 12 meter dengan tinggi 7 meter tersebut roboh dan menutupi aliran irigasi Subak Lancut. Pemilik bangunan yang terdampak adalah I Gede Widi Antara Putra (34), warga Banjar Pande, Desa Sumita.
Kerugian materiil dari kejadian ini diperkirakan mencapai sekitar Rp100.000.000. Beruntung, dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun korban luka.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, IGN Dibya Presasta, menyatakan bahwa koordinasi lintas sektor terus dilakukan untuk menangani material longsor yang sempat menyumbat aliran irigasi warga.
”Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di dekat tebing atau aliran sungai, mengingat curah hujan masih cukup tinggi dan potensi tanah labil masih ada,” ujarnya.
Hingga saat ini, upaya pembersihan material dan pengamanan lokasi terus dilakukan oleh unsur terkait bersama warga setempat guna mencegah dampak lingkungan yang lebih luas.(Wirnaya/balipost)










