
TABANAN, BALIPOST.com – Gotong royong tak hanya memperkuat ikatan sosial, tapi juga menjadi roh utama dalam setiap karya adat. Di Desa Meliling, semangat kolektif itu juga dilestarikan lewat pelaksanaan Karya Jelih di Pura Panti Dangin Puseh, Banjar Meliling Kangin, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, yang bukan hanya memuliakan warisan leluhur, tetapi juga mempererat kebersamaan antar-krama.
Ketua Panitia Karya Jelih, I Made Mudana mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas kekompakan masyarakat dalam melaksanakan upacara Melaspas lan Karya Jelih yang puncaknya digelar Sabtu (12/4), bertepatan dengan rahina Purnama Kadasa. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari Pemerintah Kabupaten Tabanan, khususnya kehadiran langsung Bupati dan Wakil Bupati yang benar-benar memotivasi kami menjaga warisan leluhur,” ujar Mudana, belum lama ini.
Ia menambahkan upacara dipuput Ida Pedanda Griya Jumpung dari Griya Sembung Gede dan seluruh rangkaian yadnya dilaksanakan secara swadaya oleh 50 Kepala Keluarga (KK) setempat. “Tanpa semangat gotong royong, yadnya ini tidak akan mungkin terselenggara dengan baik,” imbuhnya.
Kehadiran Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., bersama Wakil Bupati I Made Dirga, menjadi bentuk nyata komitmen pemimpin daerah dalam mendukung pelestarian budaya dan kearifan lokal. Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi mendalam atas kekompakan krama Meliling Kangin. “Pemerintah Kabupaten Tabanan sangat mengapresiasi semangat kebersamaan masyarakat. Ini bentuk nyata nilai-nilai gotong royong yang patut dijaga dan diwariskan,” ujarnya.
Menurut Sanjaya, upacara yadnya yang dilakukan masyarakat tidak hanya memiliki nilai spiritual, namun juga merefleksikan implementasi visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. “Melalui yadnya ini, masyarakat ikut melestarikan budaya, membangun keharmonisan jagat Bali dan jagat Tabanan, secara sekala maupun niskala,” ungkapnya.
Upacara turut dihadiri Anggota DPRD Tabanan, Asisten 3 Setda, Pimpinan OPD, Perbekel, Bendesa Adat, dan tokoh masyarakat, serta menjadi momentum penting dalam menjaga tradisi dan menguatkan nilai-nilai gotong royong yang menjadi identitas kuat masyarakat Bali. (Puspawati/balipost)