Kebakaran lahan kering di lereng Gunung Agung kian bertambah. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Kebakaran lahan kering di lereng Gunung Agung kian bertambah. Selain kebakaran yang terjadi di lereng Gunung Agung, di wilayah Pengubengan, Desa Besakih, kebakaran juga terjadi di Hutan Lindung Munduk Pengalusan, Desa Ban, Kabupaten Karangasem, Kamis (17/10).

Akibatnya, kebakaran lahan di Gunung tertinggi di Bali tersebut semakin bertambah. Total luasan lahan yang terbakar mencapai 145 hektare.

Kalak BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, Jumat (18/10) mengungkapkan, pihaknya masih terus melakukan pemantauan terhadap kebakaran di lereng Gunung Agung, lewat Pura Pengubengan, Desa Besakih.

Baca juga:  Dari Pesta Miras Berakhir Maut hingga Denpasar Kekurangan Ratusan Guru

“Dari hasil pemantauan, titik api saat ini tidak terlihat namun diperkirakan masih ada sisa bara api dan jauh dari pemukiman warga. Dan kita akan intens melakukan pemantauan secara intensif. Dan apabila api meluas dan mendekati tempat pura serta pemukiman warga akan dikoordinasikan dan segera melakukan penanganan,” ucapnya.

Berdasarkan data terbaru, luas kebakaran hutan lindung wilayah Pengubengan, Desa Besakih, bertambah menjadi 120 hektar. Kemudian luas area yang terbakar lahan di Pengalusan, Dasa Ban sebanyak 25 hektar.

Baca juga:  Cicipi Kuliner Khas Karangasem, Dua Chef Ternama Qatar Ikut "Megibung"

Vegetasi yang terbakar jenis pohon cemara, seming, dan semak belukar. “Jadi, saat ini luas total keseluruhan area yang terbakar hutan lindung Gunung Agung menjadi 145 hektar,” imbuh Arimbawa.

Arimbawa mengatakan akibat medan yang sulit, sungai kering yang lebar dan terjal, pemadaman langsung tidak dapat dilakukan. “Kita hanya lakukan pemantauan dari sebelah barat Tukad Galung, dan titik api masih jauh dari pemukiman warga,” katanya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Bali di Bawah 30 Orang, Korban Jiwa Dilaporkan
BAGIKAN