Kodisi Rumah Korban yang dikunjungi sejumlah pihak. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Jenazah kakak dan adik yang meninggal dunia akibat ulah pati di Jembatan Bangkung Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung telah dimakamkan di Setra Desa Adat Rendetin, Desa Bontihing,Kecamatan Kubutambahan pada Senin (27/5) dinihari sekitar pukul 03.00 Wita.

Jenasah pun tidak dibawa ke rumah duka, melainkan langsung dibersihkan dan dikubur di setra setempat.

Perbekel Desa Bontihing I Gede Pawata membenarkan hal itu. Begitu tiba di Kawasan Dusun Rendetin, Desa Bontihing, jenasah langsung dibawa ke setra setempat. Hal ini sesuai dengan kepercayaan adat setempat, jika ada yang meninggal dunia akibat ulah pati, langsung dibawa ke setra. “Jenasah kakak beradik itu tidak sempat dibawa ke rumah duka. Jenazahnya langsung dibawa ke setra untuk dimandikan dan dimakamkan, mengingat meninggal dunia akibat ulah pati,”terang Pawata.

Baca juga:  Masyarakat Guwang Minta Polisi Tertibkan Aksi Balap Liar

Pihaknya pun hingga kini belum mengetahui penyebab kematian dua bersaudara ini. Namun yang jelas kata Pawata, sang kakak bernama KS (23) merupakan tulang punggung keluarga, yang menghidupi kedua saudaranya semenjak Ayah dan ibunya bernama Nyoman Sukarta dan Made Angga Rini meninggal dunia.

“Sang Kakak ini tamatan SMK. Sempat servis elektronik dan kini menjadi serabutan. Hingga kini juga belum tau penyebab kenapa kedua bersaudara itu memilih ke Tukad Bangkung,”kata Perbekel Pawata.

Baca juga:  Bali Buka Data Pasien Bertatus Pengawasan Corona, Ini Jumlahnya

Sementara itu, donasi untuk kedua almarhum dan terus mengalir. Donasi yang datang tidak dari kalangan masyarakat semata. Melainkan sejumlah yayasan pun kini mulai beramai – ramai menggalang donasi. Bahkan dari update terbaru, besaran donasi yang diterima sudah mencapai Rp. 92.300.000. Donasi inipun langsung disalurkan ke pihak keluarga untuk membiayai biaya upacara Kakak – Beradik yang tewas mengenaskan ini.

“Untuk prosesi upacara adatnya akan segera dilaksanakan beberapa hari ke depan dengan estimasi biaya Kelanjutan. Sisa dana yang ada akan kami buatkan tabungan untuk kakak almarhum yang saat ini sakit dan tidak bisa bekerja agar bisa dipergunakan untuk kebutuhan hidupnya ke depan,” ungkap salah satu penggiat aksi sosial, I Gede Ary Suardika. (Nyoman Yudha/Balipost)

Baca juga:  Bali Kembali Jalani PPKM Level 3, Pusat Perbelanjaan Kurangi Jam Operasional
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *