EVP Divisi Government Service Tekkom Syaifudin (dua dari kanan) bersama jajaran Telkom Group berbincang usai apel kesiapan mendukung 10th World Water Forum di Nusa Dua, Bali, Kamis (16/5). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Layanan jaringan 1.500 GB disediakan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) untuk kegiatan 10th World Water Forum (WWF) 2024 di Nusa Dua, Badung.

Menurut EVP Divisi Government Service Telkom Syaifudin, kapasitas itu dipastikan lebih dari cukup. “Kapasitas layanan itu dipastikan lebih dari cukup untuk digunakan delegasi WWF,” dilansir dari keterangan tertulisnya usai memimpin apel kesiapan Satgas Telkom di kawasan ITDC, Kamis (16/5).

Baca juga:  Jelang WWF, Polisi Antisipasi Kejadian Menonjol

Pihaknya mengestimasi kapasitas saat peak season WWF tidak sampai 50 persen. Dijelaskan, layanan 5G disediakan di lima titik selama WWF yang akan berlangsung 18-25 Mei 2024. Dua diantaranya berada di venue utama, Bali International Convention Center (BICC) dan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).

Kemudian Bandara Ngurah Rai untuk menyambut kedatangan 4.000 delegasi, lalu Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang menjadi venue pendukung dan mini station center Telkom di kawasan ITDC.

Baca juga:  Telkom Klaim Pemulihan Konektivitas Tuntas

Syaifudin memastikan infrastuktur dan jaringan telekomunikasi sudah siap 100 persen mendukung perhelatan WWF yang akan digelar selama sepekan lebih.

Selama even digelar, ada 102 personel Telkom yang berjaga 24 jam di mini operation center dan lainnya disebar untuk patroli jarimgan di venue utama dan pendukung.

Dia memastikan, tim akan bersiaga di pos masing-masing agar bisa segera melakukan recovery jika terjadi kerawanan. “Sejauh ini belum ada (kerawanan),” imbuh dia.

Baca juga:  Masa Pandemi, Efektivitas Hasil Perkuliahan Daring Belum Terukur

Disinggung ancaman siber, Syaifudin mengatakan telah menyiapkan beberapa jalur backbone. Jika ada gangguan di satu jalur, akan pindah ke jalur lainnya secara otomatis.

Tim juga akan rutin mengadakan patroli untuk mendeteksi jika terjadi ancaman siber. (kmb/balipost)

BAGIKAN