Gubernur Bali, Wayan Koster saat meluncurkan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru, di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Jumat (28/7) malam. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ny. Putri Suastini Koster dan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra menyampaikan Pidato Peluncuran Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 di Panggung Ardha Candra, Taman Provinsi Bali tepat pada Rahina Sugihan Bali, Jumat (Sukra Kliwon, Sungsang), 28 Juli 2023.

Gubernur Koster menyampaikan bahwa penguatan dan pemajuan kebudayaan Bali mendapat dukungan negara sebagaimana diatur dalam Pasal 8 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali. Kebudayaan Bali yang adiluhung mencakup tiga aspek, yakni spirit, praktik/perilaku, dan artefak/material, dikuatkan dan dimajukan melalui berbagai upaya.

Diantaranya, penguatan objek kebudayaan Bali yang sakral dengan proses upakara-upacara pasupati, penghormatan, dan pemuliaan sebagai satu kesatuan purifikasi dan internalisasi. Pemajuan objek kebudayaan Bali melalui pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan secara berkelanjutan dan berbasis ekosistem pemajuan kebudayaan Baliz Mengaktifkan kembali fungsi puri sebagai lembaga untuk melestarikan adat, tradisi, seni-budaya, dan kearifan lokal Bali.

Baca juga:  Desa di Denpasar Ini, Laporkan Tambahan Korban Jiwa Juga Sumbang Kasus COVID-19 Harian Terbanyak

Pengarusutamaan kebudayaan Bali dalam berbagai aspek pembangunan, sebagai sistem nilai dalam membangun karakter dan jati diri manusia Bali, sebagai produk seni-budaya, dan basis perekonomian Bali. Terus dengan konsisten menyelenggarakan dan mengembangkan kualitas wahana apresiasi pemajuan kebudayaan Bali. (Yakni, Bulan Bahasa Bali, Pesta Kesenian Bali, Jantra Tradisional Bali, Perayaan Budaya Dunia di Bali, Festival Seni Bali Jani, dan Bali Digital Festival). Serta mengembangkan wahana guna memotivasi generasi muda Bali agar semakin mencintai, berpartisipasi, dan menjadi pelaku kebudayaan Bali.

Gubernur Koster, mengungkapkan tradisi, seni-budaya, dan kearifan lokal Bali merupakan fundamental kehidupan masyarakat Bali yang harus dikuatkan dan dimajukan, serta diwariskan kepada setiap generasi penerus sepanjang zaman melalui berbagai upaya.
Diantaranya, penguatan, pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan tradisi, seni-budaya, dan kearifan lokal. Penguatan dan pemajuan seni-budaya baik yang sakral, semi-sakral, dan profan berbasis ekosistem dan berorientasi pada penumbuhan jatidiri, kualitas capaian estetika, dan kesejahteraan masyarakat Bali. Secara niskala, menjadikan Perayaan Rahina Tumpek sebagai laku hidup dalam Tata-titi Kehidupan Masyarakat Bali berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi. Penguatan dan perluasan penggunaan Aksara Bali pada kegiatan adat, subak, pendidikan, serta fasilitas dan sarana-prasarana publik. Mempertahankan secara konsisten penggunaan Bahasa Bali dalam tulisan dan tuturan untuk kegiatan adat, seni-budaya, pengembangan Sastra Bali, dan komunikasi sehari-hari. Dan mempertahankan arsitektur dan ragam hias tradisional Bali pada bangunan perkantoran, perumahan, dan fasilitas publik.

Baca juga:  Mitigasi Ekonomi Kebudayaan Bali

Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini, mengatakan bahwa masyarakat Bali yang berkepribadian dalam kebudayaan, sutrepti dan bahagia niskala-sakala dibentuk melalui transformasi paradigma dan laku hidup, dilakukan dengan berbagai upaya. Antara lain, memasukkan nilai-nilai kearifan lokal sebagai muatan pendidikan formal, membentuk keluarga berintegritas, berkarakter, dan berjatidiri Bali, dan mendorong laku hidup masyarakat Bali yang efektif dan efisien dalam penggunaan air, energi, lahan, serta sarana – prasarana kehidupan.

Baca juga:  Polda Bali Beber Hasil Penggeledahan Rumah Mantan Kepala BPN Denpasar

Pidato Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini disaksikan secara langsung oleh para Sulinggih, Anggota DPR RI Dapil Bali, Pimpinan dan Aggota DPRD Provinsi Bali, Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota se-Bali, Ketua DPRD Kota/Kabupaten se-Bali Pimpinan Instansi Vertikal di Bali, Para Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat di Bali, serta ribuan generasi muda Bali. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *