
MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung meneguhkan komitmennya dalam mendukung pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru. Kegiatan ini menjadi wujud sinkronisasi antara upaya pembangunan secara niskala dan sekala, sekaligus menegaskan bahwa arah pembangunan Bali ke depan harus berpijak pada nilai adat, budaya, dan kearifan lokal.
Bupati Badung, I Nyoman Adi Arnawa menyampaikan persembahyangan bersama tersebut memiliki makna strategis sebagai bagian dari implementasi haluan pembangunan Bali untuk satu abad ke depan. Menurutnya, momentum ini merupakan tonggak penting dalam menata arah pembangunan Bali secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi.
Momentum pelaksanaan haluan ini, terang Bupati Adi Arnawa pada Rabu (24/12), sebagai tonggak penting dalam menata arah pembangunan Bali secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi untuk 100 tahun ke depan yang wajib dijadikan acuan oleh seluruh penyelenggara pemerintahan dan pemangku kepentingan di Bali.
“Ini adalah langkah tepat, tidak hanya secara sekala kita melakukan langkah-langkah riil terkait dengan pembangunan 100 tahun kedepan, namun kita juga memohon dukungan, mohon restu dari ida bhatara, mudah-mudahan haluan pembangunan bali satu abad kedepan benar-benar dapat diimplementasikan. Yang paling penting ini menjadi landasan kita dalam membangun bali dan badung kedepan,” terangnya.
Dengan langkah ini, Kabupaten Badung dinilai telah menunjukkan keseriusannya dalam menjaga agar secara substansi seluruh muatan Haluan Pembangunan Bali benar-benar dapat diwujudkan dalam berbagai aspek pembangunan daerah. Haluan tersebut tidak hanya menjadi dokumen perencanaan, tetapi juga pedoman moral dan ideologis dalam menentukan kebijakan pembangunan jangka panjang.
Adi Arnawa juga menegaskan bahwa konsep Haluan Pembangunan Bali tidak mungkin dijalankan oleh pemerintah semata. Diperlukan dukungan seluruh komponen masyarakat, termasuk para pemangku kepentingan dan generasi muda atau yowana. Ia menekankan bahwa kekuatan utama Bali terletak pada budayanya, yang sekaligus menjadi fondasi Bali sebagai destinasi pariwisata internasional. Oleh karena itu, pembangunan ke depan harus mampu mengantisipasi dan membatasi pembangunan yang tidak perlu serta tetap berlandaskan nilai Tri Hita Karana.
Secara garis besar, arah kebijakan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025–2125 diarahkan pada pelestarian dan pemuliaan alam Bali.
“Fokus utamanya meliputi perlindungan kesucian gunung, laut, dan danau, pengendalian alih fungsi lahan pertanian, pelarangan aktivitas yang merusak ekosistem alam, penguatan pengelolaan sampah berbasis sumber, serta pembatasan penggunaan plastik sekali pakai,” ujarnya.
Melalui sinergi antara pemerintah, adat, dan masyarakat, diharapkan Haluan Pembangunan Bali Era Baru tidak hanya menjadi visi jangka panjang, tetapi benar-benar terimplementasi secara nyata demi keberlanjutan Bali dan kesejahteraan generasi mendatang. (Parwata/balipost)










