Petugas membersihkan kandang babi di RPH Denpasar. Jumlah pemotongan babi mulai mengalami peningkatan menjelang Hari Raya Galungan. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – H-3 Galungan, aktivitas pemotongan babi di Rumah Potong Hewan (RPH) mulai meningkat. Jumlah babi yang dipotong tahun ini diprediksi meningkat dibandingkan Galungan lalu.

Plt Kepala UPTD Rumah Potong Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar, I Gusti Agung Ngurah Sunartha, SP saat dihubungi Minggu (30/7) mengatakan pemotongan babi di RPH Pesanggaran sudah terjadi pergerakan sejak Sabtu (29/7). “Puncaknya biasanya per malam ini dari jam 10 (malam) hingga jam 7 pagi,” ungkapnya.

Dikatakannya, pada Sabtu (29/7), jumlah babi yang dipotong di RPH sudah mencapai 92 ekor dan Minggu (30/7) sudah 127 ekor. Biasanya pada Sabtu Minggu di hari-hari biasa, kata Ngurah Sunartha, jumlah babi yang dipotong hanya sekitar 50-60 ekor. “Sabtu-Minggu kalau tidak dekat Galungan (hari biasa) memang lebih sedikit dibandingkan hari hari biasa (di luar Sabtu-Minggu). Ini karena dekat Galungan, jadi sudah mulai banyak,” terangnya.

Baca juga:  Merebaknya MSS Sebabkan Penjualan Daging Babi Merosot

Pihaknya memprediksi pada puncak keramaian pemotongan ini, jumlah babi yang dipotong bisa mendekati 200 ekor. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan enam bulan lalu yang hanya 160 ekor.

Alasan memprediksi lebih banyak jumlah babi yang dipotong pada Galungan ini, karena menurutnya daya beli masyarakat sudah mulai membaik. Di luar para tukang jagal yang bisanya memotong di RPH, ia mengatakan pada momen Galungan ini juga banyak melayani masyarakat umum.

Baca juga:  Hari Buruh, Pekerja Diimbau Tak Turun ke Jalan

Hal ini dikarenakan banyak banjar-banjar yang patungan memotong babi. Disinggung soal harga, Ngurah Sunartha mengatakan, harga masih sama seperti hari hari biasa rata-rata sekitar Rp35.000 hingga Rp36.000 per kilogram berat hidup. “Sedangkan untuk harga daging berdasarkan informasi dari tukang jagal, pedagang pasar ambil di tukang jagal masih Rp70.000 per kilogram. Kalau di pasaran itu berkisar Rp75.000 hingga Rp80.000 per kilogram,” imbuhnya.

Baca juga:  Harga Jual Babi Hidup Naik 20 Persen, Peternak Sambut Gembira

Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Bali I Ketut Hari Suyasa mengatakan, harga babi masih tetap sama seperti hari biasanya, yaitu Rp35.000 per kilogram berat hidup. Kondisi ini sangat disesali oleh peternak karena momen Galungan diharapkan mampu menaikan harga babi dan memberi keuntungan.

Harga proses produksi (HPP) saat ini sudah Rp40.000 per kilogram. Sementara harga beli masih di bawah itu. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN