Gubernur Bali, Wayan Koster memperkenalkan produk minuman khas Bali, yaitu Arak Bali pada even Cocktail Party Groundwater Summit 2022 bertempat di markas besar UNESCO di Paris, Rabu (7/12) waktu setempat. (BP/Ist)

PARIS, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster memperkenalkan produk minuman khas Bali, yaitu Arak Bali pada Cocktail Party Groundwater Summit 2022 bertempat di markas besar UNESCO di Paris, Rabu (7/12) petang waktu setempat. Cocktail Party berbahan dasar Arak Bali ini dilaksanakan pada hari kedua pelaksanaan Groundwater Summit 2022. Arak Bali disajikan bersamaan dengan kudapan khas Bali lainnya.

Para delegasi dari sejumlah negara dengan sangat antusias menikmati Arak Bali serta secara spontan menyatakan kepuasannya atas rasa khas dari Arak Bali yang disajikan. Mereka menyebutnya sangat lezat dan berkualitas serta jarang ada Cocktail Party yang sajiannya seenak dan selengkap ini.

Sehingga antrean pun menjadi sangat panjang. Tidak sedikit diantara para delegasi meminta tambahan minuman Arak Bali dan menanyakan langsung kepada Gubernur Koster terkait keberadaan minuman khas Bali tersebut serta mencatat merk dan nomor kontak dari merk dagang Arak Bali yang disajikan dalam acara Cocktail Party tersebut.

Baca juga:  Bersyukur, Bali Batal Tuan Rumah PON XX

Adapun Arak Bali yang disajikan dalam Cocktail Party sebanyak 14 merk Arak Bali. Diantaranya, Baliku Wine, Baliku Brandy, Bumbung, Dewan, 31 Buana, Selaka Ning, Sajeng Tamiang, Cempaga, Wanara Petak, Sajeng Patala, Balista, Dadisan, Deawa dan Iwak Original.

Pada saat memberi sambutan, Gubernur Koster menyampaikan kepada para Delegasi Groundwater Summit 2022 bahwa Bali memiliki minuman khas yaitu Arak Bali berbahan alami (kelapa, enau/aren, dan lontar) yang diproses melalui destilasi secara tradisional, yang sangat sehat dan berkualitas, tidak kalah dengan minuman dari negara lain seperti Sake-Jepang, Soju-Korea, dan Whiskey-Eropa. Arak Bali merupakan warisan para Tetua Bali yang menjadi salah satu sumber penghidupan masyarakat Bali secara turun temurun di Desa-Desa.

Baca juga:  Overload, Belum Jelas Wacana Pemindahan Rutan

Sebelumnya, Arak Bali tidak bisa diperdagangkan, sehingga masyarakat mengalami kesulitan. Menyadari kondisi yang membelit masyarakat Petani Arak Bali, Gubenur Koster mengeluarkan kebijakan yang diatur dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi/Destilasi Khas Bali. Sehingga mulai tahun 2022 Arak Bali dan produk olahan Arak Bali mulai bekembang pesat, serta mampu menumbuhkan Pelaku Usaha Arak Bali, yang berdampak pada meningkatnya ekonomi rakyat.

Gubernur Bali asal Desa Sembiran tersebut dengan sabar dan telaten melayani para delegasi menikmati Arak Bali. Tidak jemu-jemunya menuangkan dan menyodorkan minuman Arak Bali serta memberikan penjelasan kepada para delegasi dari berbagai negara tersebut. Tos Arak Bali mampu menggairahkan suasana dalam Groundwater Summit 2022, sebagai keramahtamahan untuk menyambut Bali sebagai tuan rumah WWF ke-10 Tahun 2024 mendatang.

Baca juga:  Tiga Pemain Inti Cricket Bali Hengkang ke DKI

Acara Cocktail Party ini juga diiringi gamelan Bali serta penari Bali dari diaspora Indonesia di Paris. Dimana kebanyakan penari dan penabuhnya adalah WNA serta penampilan khusus seniman / musisi Bali, Gus Teja yang mampu menghibur para delegasi serta menambah suasana semakin hangat dan meriah. “Selama pertemuan, pada acara istirahat/breakc saya juga menyiapkan produk lokal Bali, yaitu Kopi Bali dan beberapa kudapan khas Bali. Selamat menikmati,” tutupnya disambut oleh tepuk tangan riuh para delegasi dari berbagai negara tersebut.

Dalam acara tersebut, turut juga dihadiri oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBPP) Republik Indonesia untuk Perancis, Andorra, Monaki, serta Delegasi Tetap RI untuk UNESCO Mohamad Oemar, Presiden World Water Council, Loïc Fauchon, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya serta Dewan Gubernur World Water Council. (kmb/balipost)

BAGIKAN