Petugas pada Sabtu (8/10) melakukan pencarian pemotor perempuan yang terseret arus Sungai Yeh Ho, Tabanan pada Jumat (7/10) malam. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Pemotor perempuan yang diduga bernama Luh Gede Puspasari terseret arus Sungai Yeh Ho saat melintas di Jembatan Tibu Biu-Beraban, Jumat (7/10) malam. Pencarian terhadap perempuan berstatus mahasiswi perguruan tinggi swasta ini pun masih dilakukan pada Sabtu (8/10).

Pascakejadian ini, pihak kepolisian mengimbau agar masyarakat tidak melintasi lokasi tersebut di musim hujan karena sering terjadi banjir. Pengendara diminta untuk putar arah sampai jembatan kembali normal.

Baca juga:  Disdukcapil Badung Dorong Semua Desa Jadi Desa Cerdas

Proses penyisiran pencarian korban terseret arus hingga sore masih terus dilakukan. Sejumlah petugas melakukan penyelaman sembari menyisir sepanjang sungai.

Bahkan orangtua korban juga ikut melakukan proses pencarian. Menghindari hal yang tidak diinginkan, Kapolsek Kerambitan AKP Ni Komang Sri Subakti mengatakan pihaknya berencana memasang portal darurat untuk menutup jalur tersebut.

“Kami berencana pasang portal darurat karena cuaca penghujan ini akan terjadi sampai Desember. Termasuk sudah menghimbau juga perbekel dan bendesa yang masih melakukan kordinasi dengan wilayah barat (Beraban, Selemadeg Timur) karena harus menutup keduanya,” terangnya.

Baca juga:  Diduga, Ini Identitas Mrs X di Sungai Yeh Ino

Ia menegaskan, langkah tegas penutupan jalur menuju jembatan, khususnya dari arah Desa Tibu Biu untuk mencegah terjadinya hal tak diinginkan. Apalagi, jembatan ini memang sangat rawan banjir saat turun hujan.

“Kalau sudah hujan rintik saja seperti sekarang, saya minta ditutup termasuk ada banner himbauan di sana nanti. Jadi lebih aman dan menghindari risiko kejadian yang tidak diinginkan terulang lagi. Kalau konsidi sudah normal baru bisa dibuka lagi,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Kartu Kesehatan Ditemukan Saat Evakuasi Jasad di Sanur, Ini Penjelasan Kawil Tanguntiti
BAGIKAN