Beberapa pasien tengah menjalani terapi pada Poliklinik Tradisioanal Integrasi di RSUD Wangaya, Denpasar, Senin (18/7). (BP/Eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sejalan dengan kebijakan Gubernur Bali, kini RSUD Wangaya Denpasar dilengkapi layanan Poliklinik Tradisional Integrasi. Poliklinik ini dilaunching, Senin (18/7).

Layanan ini berada di Pavilliun Praja Amerta lantai dua. Poliklinik tradisional ini dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 55 tahun 2019 tentang pelayanan kesehatan tradisional Bali.

Dirut RSUD Wangaya, A.A. Made Widiasa ditemui di sela-sela launching poliklinik tersebut mengatakan pelayanan yang diberikan terdiri dari pelayanan kesehatan tradisional (yankestrad) integrasi dan pelayanan wellness atau kebugaran. Yankestrad Integrasi ini layanannya dari akupuntur medis, akupresur, pijat bawah dua tahun (baduta), hingga hipnoterapi.

Baca juga:  Akhir Pekan pun, Warga Bisa Urus Paspor di Kanim Denpasar

Sedangkan untuk pelayanan wellness terdiri atas pelayanan pijat refleksi, pijat relaksasi, dan baby spa. Untuk waktu pelayanan dari poliklinik tradisional ini dilakukan setiap hari kerja.

Dalam memberikan layanan sudah disiapkan dua orang dokter spesialis untuk tenaga prana dan akupuntur. Juga ada satu dokter umum akupuntur, dua perawat hipnoterapi dan akupuntur, satu bidan untuk wellness serta satu tenaga administrasi.

“Dalam pelaksanaannya, pelayanan kesehatan tradisional ini terintegrasi dengan pelayanan kesehatan konvensional baik di pelayanan rawat jalan maupun rawat inap,” katanya.

Baca juga:  Bed ICU untuk Pasien COVID-19 RS Wangaya Penuh, UGD Darurat Disiapkan

Sementara untuk alur pendaftarannya sama dengan alur pelayanan kesehatan konvensional dimana pasien melakukan pendaftaran di konter pendaftaran pasien dan kemudian ke poliklinik yang dituju. Selanjutnya pasien akan diperiksa dan didiagnosis oleh dokter.

“Dokter nanti akan memberikan informasi pelayanan kepada pasien. Apabila setuju, maka akan ditangani. Kalau menolak maka dilanjutkan dengan pengobatan konvensional,” katanya. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN