Seorang warga membuang sampah di TPS Underground Kreneng, Denpasar. Volume sampah di Denpasar mengalami peningkatan pasca Hari Raya Galungan. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Produksi sampah di Denpasar pada saat hari besar keagamaan di Bali selalu meningkat. Demikian pula pada Galungan kali ini. Produksi sampah rumah tangga meningkat sekitar 30 persen dibandingkan hari biasa.

Hal ini ditegaskan Kabid Pengelolaan Sampah & Limbah B3 DLHK Kota Denpasar, I Ketut Adi Wiguna dihubungi, Kamis (9/6). Dikatakan peningkatan ini didominasi bekas upakara. “Saat Galungan ini ada peningkatan volune sampah sebanyak 30 persen. Kebanyakan sampah dari sarana upakara atau banten,” kata Adi Wiguna.

Baca juga:  Kasus Pencabulan, Oknum Sulinggih Divonis Lebih Rendah dari Tuntutan

Ia menambahkan, pada hari biasa, volume sampah perharinya di Denpasar sebanyak 816 ton. Semantara dikarenakan ada peningkatan, maka usai Galungan ini menjadi 1.060 ton. Untuk melakukan pembersihan pihaknya mengerahkan 600 orang petugas. “Petugas ini dari sektor penyapuan, pasukan pengangkut, maupun kontainer,” katanya.

Sementara itu, untuk pengangkutan sampah ini, saat ini dilakukan oleh masing-masing desa/kelurahan dengan sistem swakelola. Nantinya, petugas dari pihak desa/kelurahan dengan armadanya langsung membawa sampah ke TPS maupun TPA. Jika pengangkutan dilakukan menggunakan motor cikar atau moci, sampah bisa dibawa ke TPS. Setelah di TPS akan diangkut oleh petugas DLHK ke TPA.

Baca juga:  Pemprov Bali Belajar Kelola Sampah di Surabaya

Pantauan di sejumlah TPS terlihat sampah menumpuk. Meski demikian, tidak sampai meluber ke jalan. Seperti yang terlihat di TPS Jalan Pulau Seram. Sampah telah memenuhi TPS tersebut. Demikian pula di TPS sementara di Jalan Gunung Agung. Tumpukan sampah terlihat sudah memenuh areal bekas pasar loak tersebut. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN