Petugas melakukan penyelidikan kasus percobaan pemerkosaan yang dialami seorang perempuan belasan tahun. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Kasus percobaan pemerkosaan dialami DAT (19) perempuan asal desa Pandak Gede, Kediri, Tabanan. Selain dianiaya, korban dibekap dan diikat oleh pelaku di kawasan Beji Puseh, Desa Nyitdah, Kediri selama sehari.

Korban pun kini masih dalam kondisi syok dan belum bisa dimintai keterangan dan tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Nyitdah. Dari penyelidikan awal, korban sempat diperlakukan sadis oleh pelaku yang disebut bernama GA dan dua rekannya yang saat ini masih dilakukan pengejaran oleh pihak kepolisian.

Baca juga:  Dugaan Korupsi di LPD Bakas, Belasan Warga Dimintai Keterangan

Kapolsek Kediri Kompol I Kadek Ardika dikonfirmasi Selasa (3/5) mengatakan peristiwa ini terjadi Sabtu (30/4) sekitar pukul 18.00 WITA. Korban yang saat itu seorang diri hendak mencari buah pepaya untuk dijadikan sayur.

Datang pelaku bersama dua rekannya kemudian membekap korban, mengikat mulut korban dengan kain putih, tangan diikat dengan tali rapia dan kaki diikat dengan tali sapi. Korban kemudian dibawa ke dalam mobil.

Baca juga:  Bebas, Pecalang Disambut Warga

Selanjutnya diketahui dibawa ke lokasi sebelah Taman Ayun, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Di lokasi itu korban sempat dipaksa berhubungan badan, namun korban melalukan perlawanan.

Pelaku pun geram lalu mencekik dan memukul DAT dengan botol bir. Hingga akhirnya korban diturunkan di kawasan Beji Puseh, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri seorang diri selama sehari tanpa diketahui siapapun.

Sampai akhirnya, warga menemukan korban pada Senin (2/5) dalam keadaan terikat. Warga langsung menghubungi keluarga serta melaporkan ke Polsek Kediri.

Baca juga:  Penganiayaan Berujung Penusukan, Pedagang Tewas

Kapolsek Kediri Kompol I Kadek Ardika mengatakan saat ini anggotanya tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku. “Pelaku masih lidik, korban juga belum di BAP (Berita Acara Pemeriksaan) karena masih syok dan menjalani perawatan di RS Nyitdah,” jelasnya.

Termasuk pihaknya masih akan melakukan pendalaman terkait kasus ini sehingga belum bisa menentukan motif. “Jadi motif belum jelas, masih lidik, sementara kejadian baru kelihatan hendak diperkosa dan penganiayaan,” terangnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN