Nengah Terak (tengah) diamankan karena melakukan penusukan terhadap dua orang. (BP/mud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Kasus penusukan dengan senjata tajam (sajam) jenis belati kembali terjadi di Buleleng. Kali ini terjadi di Desa Tembok, Kecamatan Tejakula.

Dua orang korban mengalami luka iris pada perut dan dada bawah, hingga dirawat di rumah sakit. Pelakunya, Nengah Terak (60), diduga nekat melakukan penganiayaan gara-gara sakit hati sambungan listriknya sering diputus pada siang hari.

Kapolsek Tejakula AKP Wayan I Wayan Sartika, SH seizin Kapolres Buleleng AKBP Suratno, S.IK, Senin (11/3) mengatakan, kasus penganiayaan ini terjadi Selasa (5/3) sekitar pukul 16.30 Wita. Saat itu, korban, Nyoman Suwadi (45) dan temannya, Nyoman Sari (44) sedang berkumpul di halaman rumah.

Baca juga:  BNI Jadi Agen Pembangunan

Melintaslah, pria berusia lanjut, Terak, di depan rumahnya. Kakek ini pun awalnya ingin menanyakan kepada korban mengapa aliran listrik yang disambung di rumahnya dipadamkan. Padahal dia sendiri telah lama menyambung listrik di rumah korban dengan iuran setiap bulan Rp 30.000.

Melihat kedatangan terduga pelaku, dengan spontan, korban menawari minuman keras (miras) sembari bermaksud menghidupkan sambungan listrik. Tawaran itu diduga memicu emosi, sehingga Terak menghunus belati yang dibawa dari rumahnnya.

Tidak berselang lama, belati itu diacungkan ke arah korban dan mengakibatkan luka iris pada perut Nyoman Suwadi. Setelah melukai korban, terduga pelaku mendekati teman korban Nyoman Sari.

Baca juga:  Selidiki Kejanggalan Kasus Lakalantas di Nyambu, Polisi Gelar Prarekonstruksi

Lagi-lagi, tersangka nekat menusukan belati. Akibat tusukan itu, Nyoman Sari yang tidak pernah memiliki persoalan dengan Terak juga terluka pada dada bawah.

Setelah melukai keduanya, tersangka meninggalkan lokasi kejadian. Warga yang mengetahui peristiwa itu kemudian mengantar korban berobat ke rumah sakit.

Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Mapolsek Tejakula. Tidak berselang lama, Terak berhasil diamankan di rumahnya tanpa perlawanan. Polisi juga menyita belati bersama sarung dari kayu milik pelaku untuk pemeriksaan lebih lanjut. “Awalnya pertemuan kedua korban dengan terduga pelaku. Setelah korban menawarkan minuman dan pelaku emosi dan menganiayai kedua korban ini hingga terluka. Sekarang masih dirawat di rumah sakit,” katanya.

Baca juga:  Pembunuhan Pemilik Warung di Waribang, Ini Hasil Otopsinya

Menurut AKP Sartika, kasus penganiayaan ini masih dikembangkan untuk mengetahui motifnya. Untuk sementara, diduga kasus ini karena selisih paham yang membuat pelaku emosi dan melakukan penganiayaan.

Sementara itu, Terak di hadapan penyidik mengakui telah menganiaya kedua korban. Dia mengaku, selama ini memiliki sedikit masalah karena listrik yang disambung dari rumah korban hanya menyala pada malam hari. Sedangkan, kalau siang hari sambungan listrik itu sengaja dipadamkan. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *