Warga Desa Adat Putung diberikan bantuan sembako saat pandemi COVID-19. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus Covid-19 belakangan ini kembali melandai. Kendati demikian, setiap desa masih tetap meminta warganya agar selalu disiplin prokes. Seperti yang dilakukan Desa Adat Putung, Kabupaten Karangasem. Pihak desa adat bersama Satgas Gotong Royong tetap perketat protokol kesehatan (prokes) bagi warganya untuk menekan kasus tersebut kembali meluas.

Bendesa Adat Putung, I Kadek Gunarta mengungkapkan, sejak awal pandemi melanda, pihaknya bersama dengan Satgas Gotong Royong terus berupaya melakukan pencegahan penyebaran virus ini di masyarakat.

Baca juga:  Kembali Dihempas Gelombang Pasang, Kapal BPBD Buleleng Seharga Rp 2,5 Miliar Rusak Parah

“Sampai saat ini, kita tetap melakukan pencegahan itu. Sebelumnya kita telah melakukan penyemprotan cairan desinfektan di tempat-tempat umum, termasuk di rumah warga juga dilakukan hal yang sama. Astungkara atas upaya itu, kasus di Desa Adat Putung dapat dikendalikan,” katanya.

Gunarta menambahkan, dalam pelaksanaan upacara keagamaan, mulai dari bhuta yadnya, manusia yadnya, sampai dengan dewa yadnya, tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes). Karena prokes ini sangat penting untuk mencegah penularan virus tersebut di masyarakat.

Baca juga:  Desa Adat Nagasepaha Melasti ke Segara Buleleng

“Dalam upacara keagamaan, kita tetap lakukan pembatasan krama agar tidak menimbulkan kerumunan. Itu dilakukan mengikuti aturan yang telah ditentukan oleh pemerintah demi menekan kendati mulai kembali melandai. Jadi, prokes ini benar-benar dijaga dan diikuti dengan baik,” ucapnya.

Menurut Gunarta, hingga saat ini, warga masih cukup disiplin dalam menetapkan prokes tersebut. Setiap melakukan aktivitas, warga tetap memakai masker. Itu menunjukkan kalau masyarakat sadar dan paham akan virus tersebut serta betapa pentingnya kesehatan.

Baca juga:  Dana PON Rp 50 M, Segini Jatah Atlet

“Secara umum warga sudah taat dengan prokes. Dan kita tetap mengedukasi masyarakat serta menyosialisasikan bahayanya virus ini. Karena masyarakat harus terus diberikan pemahaman akan situasi dan kondisi yang terjadi saat ini,” imbuhnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN