Salah satu destinasi wisata di Nusa Penida. (BP/Dokumen)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Para Penggiat Pariwisata di Nusa Penida mulai mempersiapkan diri untuk bangkit kembali membangun pariwisata Nusa Penida. Mereka yang terhimpun dalam HPPNP (Himpunan Penggiat Pariwisata Nusa Penida) ini, ingin kembali meningkatkan citra pariwisata Nusa Penida setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19.

Menurut Ketua Himpunan Penggiat Pariwisata Nusa Penida, I Putu Gede Suka Widana, Kamis (24/3), pihaknya telah menggelar diskusi dengan menghadirkan Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta. Dalam diskusi dibahas sistem retribusi yang akan diterapkan ke depan, pengelolaan sampah plastik, serta kebutuhan air bersih, baik untuk warga maupun untuk menunjang pariwisata.

Bupati Suwirta mendukung penuh HPPNP dalam mempersiapan Nusa Penida menyambut kembali wisatawan. Ia pun sepakat dengan upaya meningkatkan citra pariwisata Nusa Penida secara berkelanjutan.

Baca juga:  Dua Hari Sebelum Nyepi, Belum Terjadi Peningkatan Penyeberangan di Sanur

Suwirta mengatakan, Sistem One Gate One Destination yang telah dirancangnya kini akan membuat setiap destinasi wisata yang ada di Nusa Penida menjadi destinasi tersendiri. Menurutnya, sistem One Gate One Destination adalah intensifikasi sistem dengan diversifikasi daya tarik wisata.

Dengan kata lain, One Gate One Destination bertujuan membangun sejumlah destinasi wisata tersendiri dalam sistem yang terintegrasi. “Destinasi wisata jika dikelola masing-masing desa, maka akan terjadi ketimpangan dengan desa yang tidak memiliki destinasi. Penataan harus dilakukan oleh Pemda, namun pemanfaatan dilakukan oleh pihak desa,” ujar Bupati Suwirta.

Baca juga:  Budget Minim Tapi Ingin Traveling? Jangan Galau, Ini Tipsnya

Sedangkan terkait penanganan sampah di wilayah Kecamatan Nusa Penida, menurut Bupati asal Nusa Ceningan ini yang diperlukan adalah kesadaran semua pihak, tidak hanya orang dewasa namun juga anak-anak hingga orangtua. Masyarakat tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah namun yang terpenting menurutnya adalah kesadaran masing-masing individu untuk menjaga lingkungannya dari sampah plastik.

Kegiatan perburuan sampah plastik telah sering dilakukan. Namun setelah itu, akibat kurangnya kesadaran, warga dengan acuh membuang sampahnya sesuka hati.

Menurutnya jika hal ini tidak disadari oleh warga maka akan menghancurkan pariwisata yang mengandalkan keindahan alam.

Baca juga:  Gelombang Tinggi, Penyebrangan ke Nusa Penida Terganggu

Terkait permasalahan air bersih, Bupati Suwirta mengatakan bahwa Nusa Penida sebenarnya tidak kekurangan sumber air. Pihaknya mengaku sudah sempat mengajukan pinjaman PEN sebesar Rp 46 miliar dan telah disetujui.

Namun menurut BWS aset-aset sumber mata air tersebut tidak boleh dikuasai daerah, tetapi harus dikuasai pemerintah pusat melalui BWS. Saat ini sedang dilakukan perbaikan overflow di sumber air. Tahun 2022 ini pemerintah mendapatkan dana sebesar Rp 15 miliar dari BWS guna memperluas Layanan PDAM di Nusa Penida. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *