WNA asal Prancis (tanpa baju) ketika berhasil dievakuasi setelah sempat terseret arus di Pantai Atuh. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Para WNA terus menerus jadi korban terseret arus saat berwisata di Nusa Penida, Klungkung. Kali ini korbannya giliran wisatawan mancanegara asal Prancis berinisial PFLD (48).

Laki-laki asal Kota Marseille terseret arus ketika berenang di Pantai Atuh Desa Pejukutan, Minggu (1/6). Kasi Humas Polres Klungkung AKP Agus Widiono, Senin (2/6), mengatakan berdasarkan keterangan dari saksi saat kejadian I Nengah Wardana (37) sekitar pukul 11.50 wita, dia melihat korban sedang berenang dari pinggir pantai menuju ke tengah.

Beberapa saat kemudian, karena kondisi ombak yang cukup besar korban tidak bisa berenang ke pinggir pantai. Selanjutnya, korban berenang ke pinggir tebing dan berhasil naik diatas batu di bawah tebing.

Guna segera menyelamatkannya, Wardana mengaku sempat menghubungi seorang polisi I Komang Sarwada Jaya. Anggota polisi ini segera berkoordinasi dengan Polsek Nusa Penida dan Tim Basarnas Nusa Penida untuk melakukan evakuasi terhadap korban.

Baca juga:  Kasus Penganiayaan Warga Nusa Penida oleh WNA, Korban Cabut Laporan

“Personil Polsek Nusa Penida dan Tim Basarnas Nusa Penida, segera tiba di sekitar lokasi. Namun karena kondisi ombak yang cukup besar, Speed Boat Tim Basarnas Nusa Penida tidak bisa mendekati korban,” terang AKP Agus Widiono.

Dia menambahkan, sekitar pukul 14.00 WITA, atas pertimbangan keselamatan, kegiatan evakuasi dilakukan melalui jalur darat oleh Personel Polsek Nusa Penida dan Tim Basarnas Nusa Penida. Akhirnya, sekitar 14.50 WITA, korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat dan tidak ada luka.

“Korban berhasil di evakuasi dalam keadaan selamat dan tidak ada luka. Saat ini korban sudah di jemput oleh staf The Box Paradise Cottage (tempat korban menginap di Banjar Kutapang Desa Batununggul) untuk selanjutnya diantar kembali ke hotelnya,” jelas AKP Agus Widiono.

Baca juga:  COVID-19 "Lumpuhkan" Semua Pendukung Pariwisata Nusa Penida

Rangkaian peristiwa korban terseret arus saat berwisata di Nusa Penida, terus menerus terjadi sejak awal tahun ini. Ada yang ditemukan meninggal, ada yang selamat, bahkan ada yang belum ditemukan. Dua korban terakhir, dua WNI juga belum ditemukan. Meski sudah dilakukan pencarian selama sepekan, pencarian korban ini belum membuahkan hasil.

Sebelumnya, juga terjadi wisatawan yang terseret arus di Pantai Diamond Desa Pejukutan Kecamatan Nusa Penida, pada Selasa (27/5) sore. Akibat kecelakaan tersebut, wisatawan nusantara Raihan Hanafi (25), warga Medan, Sumatera Utara sampai saat ini belum ditemukan.

Tim Gabungan dari Basarnas, TNI/Polisi, masih berupaya keras melakukan pencarian. Seorang pemancing Rofinus Gheda Piku (48), Warga Sumba Barat Daya NTT, juga hilang saat tengah memancing di Parangan Jepang Ceningan, Desa Lembongan.

Baca juga:  Larangan WN Tiongkok Masuk Bali, Begini Situasi Penyeberangan di Sanur - Nusa Penida 

Polisi dari Polsek Nusa Penida pun kembali memperingatkan wisatawan, terutama yang melaksanakan wisata air untuk mematuhi imbauan atau petunjuk-petunjuk yang sudah dipasang. Hal itu untuk mencegah kecelakaan laut dan terseret arus.

”Kami sampaikan kepada para wisatawan yang tengah berlibur di Nusa Penida supaya mematuhi aturan-aturan yang terdapat pada setiap objek wisata. Karena di Nusa Penida terdapat beberapa pantai yang memiliki larangan berenang seperti di Pantai Kelingking, Diamond Beach Nusa Penida dan lainnya,” kata Kapolsek Nusa Penida AKBP Ida Bagus Putra Sumerta,S.Sos. (bagiarta/balipost)

BAGIKAN