Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, I Wayan Sutrisna. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Kekurangan guru masih melanda Kabupaten Karangasem. Hingga saat ini, Bumi Lahar masih kekurangan ratusan tenaga pendidik atau guru mulai tingkat SD sampai SMP.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, I Wayan Sutrisna, Senin (14/2) mengungkapkan, hingga saat ini Karangasem masih kekurangan guru SD dan SMP mencapai 705 orang. Untuk SD, Karangasem masih kekurangan 292 orang guru. Sementara, untuk SMP masih kekurangan guru sebanyak 413 orang guru. “Paling banyak kita kekurangan guru SMP,” ucapnya.

Sutrisna, menambahkan, untuk tingkat SD selain kekurangan guru kelas sebanyak 213 orang dari kebutuhan 2.256. Termasuk kekurangan guru PJOK sebanyak 79 orang dari kebutuhan 372 orang. Sementara sejauh ini, guru Agama Hindu untuk di SD kelebihan 16 orang dari kebutuhan 372 orang. “Secara keseluruhan total guru SD yang berstatus PNS sebanyak 2.174 orang, kontrak 410 orang dan pengabdi 151 orang,” ucapnya.

Baca juga:  Antisipasi Badai La Nina, Menteri PUPR Kosongkan Ratusan Bendungan

Untuk guru SMP, kata Sutrisna masih kekurangan lagi 413 orang. Kekurangan guru tersebut hampir di seluruh mata pelajaran (Mapel), seperti guru Agama kekurangan lagi 4 orang guru dari kebutuhan 88 orang. Sementara Mapel PKN kebutuhan 88 orang guru yang terdiri dari 56 guru PNS, kontrak 5,dan pengabdi 8 orang dan masih kekurangan lagi 19 orang. “Guru mapel bahasa Indonesia dari kebutuhan 174 orang, 84 merupakan guru PNS, 23 guru kontrak, 29 guru pengabdi dan kita masih kurang lagi 38 orang,” katanya.

Selain di bidang mata pelajaran Bahasa Indonesia, kata Sutrisna, Karangasem juga kekurangan guru di bidang mata pelajaran Matematika sebanyak 25 orang dari kebutuhan 145 Guru yang terdiri dari 89 guru PNS, 12 orang guru kontrak, 19 orang guru pengabdi. Sementara Mapel IPA sendiri kebutuhan guru sebanyak 145, dan masih kurang 21 orang. Sebagian besar guru bidang studi IPA dari guru PNS sebnyak 109 orang, guru kontrak 8 orang dan 7 orang guru pengganti. Begitu juga untuk guru IPS juga masih kurang lagi 16 orang dari kebutuhan 121 orang, dari PNS saat ini sebanyak 91 orang, 10 orang guru kontrak dan 4 orang guru pengabdi.

Baca juga:  Belajar Kelompok, Siswi SD Tewas Tenggelam

“Untuk guru bidang studi Bahasa Inggris, katanya, kebutuhan guru sebanyak 121 orang, yang ada saat ini 91 guru berstatus PNS, 10 orang guru kontrak, 9 orang guru pengabdi dan masih kurang lagi 11 orang dari kebutuhan. Hal serupa juga terjadi di bidang studi seni budaya, dari kebutuhan guru sebanyak 88 orang, baru terpenuhi 41 orang guru PNS, 13 guru kontrak dan 14 guru pengabdi sehingga masih kurang 20 guru. Bidang studi PJOK, kebutuhan guru sebanyak 88 orang, yang merupakan guru PNS sebanyak 48 orang, 27 orang guru kontrak dan 8 guru pengabdi sehingga kurang lagi 5 orang. Untuk Prakarya kebutuhanya 54, baru terpenuhi 9 orang guru PNS, 27 guru kontrak, 8 guru pengabdi dan kurang lagi 10, Mulok kebutuhanya 54 orang, baru terpenuhi 24 guru PNS, 8 guru kontrak, 17 guru pengabdi dan masih kekurangan 5 orang guru,” jelasnya.

Baca juga:  Ratusan Guru Non-PNS di Badung Terancam Gugur Ikut P3K

Dia menjelaskan, ditingkat SMP paling banyak kekurangan guru dibidang studi BK dan TIK. Kebutuhan BK dan TIK masing-masing sebanyak 136 guru. Yang baru terpenuhi, untuk BK 22 orang guru PNS, 4 guru kontrak dan 17 guru pengabdi sehingga kekurangan sebanyak 107 orang. Sedangkan guru TIK pihaknya memiliki 3 orang guru PNS, 1 orang kontrak dan pengabdi nihil sehingga kekuranganya masih cukup banyak yakni 132 orang. “Memang ada rekrutan P3K, dan mereka sebagian besar sudah berstatus guru kontrak dan pengabdi, untuk kekurangan guru ini kita sudah sampaikan kepada bupati, untuk dapat dicarikan solusi,” tandas Sutrisna. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN