I Dewa Gede Rai.(BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kekhawatiran munculnya cluster sekolah kasus COVID-19 sejak diberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) akhirnya terbukti. Kini, kasus positif COVID-19 yang menjangkiti siswa semakin banyak.

Setelah sebelumnya puluhan siswa di SMAN 1 positif COVID-19, disusul puluhan siswa di SMAN 7, kini giliran SMAN 8 diketahui ada siswanya terpapar. Sebanyak dua siswa di sekolah tersebut positif COVID-19 yang diketahui pada Senin (31/1). Sekolah tersebut pun menerapkan pembelajaran daring.

Hal ini dibenarkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, Rabu (2/2) saat ditemui usai pembukaan bulan bahasa Bali di Gedung Dharma Negara Alaya, Lumintang. “Ketahuan Senin dan mulai hari ini PTM dialihkan menjadi daring selama 14 hari,” kata Dewa Rai.

Baca juga:  Tak Pasang Tapping Box, Sejumlah Restoran di Badung Kena "Semprit"

Sedangkan langkah selanjutnya adalah melakukan tracing kepada siswa yang sempat kontak erat dengan siswa positif. Rencananya besok dilakukan tracing oleh Puskesmas Denut.

Selain itu pihak Desa Peguyangan Kaja juga sudah melakukan penyemprotan disinfektan. Terkait adanya kluster di sekolah ini pihaknya menduga terjadi dikarenakan protokol kesehatan yang kurang ketat. “Apalagi ini justru anak-anak SMA yang kena, sehingga kami harapkan prokes dilakukan secara ketat. Sementara untuk SD belum ada laporan untuk tahun 2022 ini,” katanya.

Baca juga:  Grand Inna Bali Beach Kembali Terbakar

Saat ini, untuk kasus positif COVID-19 di Denpasar didominasi usia sekolah yakni 6-19 tahun. “Yang paling mendominasi itu siswa yang duduk di bangku SMA,” katanya.

Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan pihaknya sudah menemukan hal itu dua minggu lalu. Hal ini dikarenakan pihaknya mengaku rutin menggelar swab acak untuk siswa. “Untuk kluster siswa di sekolah ini kami temukan sudah dua minggu, karena memang kami rutin lakukan swab acak terhadap siswa di sekolah,” kata Jaya Negara.

Baca juga:  Seorang Anak Hasil Swabnya Positif COVID-19 Meninggal Dunia, Ini Riwayat Sakitnya

Jaya Negara menegaskan jika ditemukan kasus positif pembelajaran di sekolah tersebut akan ditutup sementara. Ini untuk antisipasi penyebaran meluas.

Terkait peningkatan kasus ini, pihaknya mengaku sudah menyiapkan tempat isolasi terpusat. Selain itu juga sudah mempersiapkan RSUD Wangaya dengan semua fasilitasnya. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN