Beberapa warga Kota Denpasar berlari dengan tetap mengenakan masker di Denpasar. Di masa pandemi Covid-19, masyarakat diimbau untuk tetap memakai masker saat beraktifitas di luar rumah. (BP/Eka)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pemerintah terus mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai terjadinya lonjakan kasus, walaupun kondisi pandemi sudah terkendali. COVID-19 masih beredar di sekitar kita dan risiko penularan selalu ada, terlebih dengan adanya potensi peningkatan mobilitas pada libur Natal dan Tahun Baru mendatang. Untuk itu, masyarakat diminta untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan bijak dalam bermobilitas.

Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat mempercepat vaksinasi untuk menekan risiko kesehatan jika terpapar COVID-19. Selain itu, menjaga hidup sehat juga diperlukan supaya imunitas tubuh maksimal dan tidak mudah sakit. Penyakit yang diakibatkan oleh wabah seperti COVID-19 adalah self-limiting disease atau penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan imunitas tubuh yang baik. Dengan demikian, salah satu kunci utama untuk mengalahkan COVID-19 adalah dengan senantiasa menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh. “Seharusnya memang akan sembuh sendiri kalau daya tahan tubuh kita kuat,” ujar Dokter Wawan Mulyawan, dikutip dari relis KPCPEN.

Baca juga:  Apindo Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 4 - 5 Persen

Wawan mengingatkan bahwa COVID-19 bisa menyebabkan berbagai gejala berat yang bergantung pada kondisi dan daya tahan tubuh masing-masing. Orang dengan daya tahan tubuh yang lemah akan lebih berpotensi mengalami gejala berat, sedangkan orang dengan gaya imunitas tinggi seperti atlet bisa sembuh lebih cepat dan terhindar dari kematian.

Oleh karena itu, Wawan mengingatkan bahwa upaya menjaga daya tahan dan imunitas tubuh sangat penting. Hal itu bisa dilakukan dengan cara menjaga kebiasaan gaya hidup sehat. Orang dengan kondisi fisik prima akan lebih kuat melawan COVID-19 dibandingkan orang yang memiliki masalah kesehatan seperti obesitas dan diabetes yang erat kaitannya dengan gaya hidup yang kurang sehat.

Baca juga:  Jelang Nataru, Ini Dilakukan Polres

“Karena itu, gaya hidup sehat tujuannya ada dua. Yang pertama, supaya kita bisa mencegah tertular sehingga penyakit tidak mudah masuk, atau kalau masuk dapat segera mendapatkan perlawanan. Kedua, kalaupun kena COVID-19 dan bergejala, maka gejalanya akan lebih rendah daripada orang-orang tanpa gaya hidup sehat,” lanjut dokter yang juga Ketua Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Secara umum, Wawan mengatakan bahwa cara menjaga hidup sehat terbagi menjadi dua, yakni memelihara kesehatan fisik dan kesehatan mental. Secara fisik, upaya memelihara kesehatan dapat dilakukan dengan berolahraga secara rutin, mengkonsumsi makanan bergizi yang seimbang proporsinya, serta berupaya tetap bergerak aktif. “Meskipun pada masa pandemi kita harus banyak di rumah, sedapat mungkin kurangi aktivitas yang sifatnya menetap seperti duduk dan berbaring,” tutur Dokter Wawan.

Baca juga:  Kominfo Ingatkan Masyarakat Waspada Fintech Abal-Abal

Sementara itu, untuk menjaga kesehatan mental, ia menyarankan masyarakat untuk mengurangi risiko stres tinggi, salah satunya dengan tidur cukup. Banyaknya jam berkegiatan di rumah, harus disiasati dengan aktivitas yang bervariasi, termasuk di antaranya melakukan kegiatan yang bersifat keagamaan. “Secara umum, hindari hal-hal yang dapat menurunkan imunitas, baik dari sisi fisik maupun mental,” pungkas Dokter Wawan. (Agung Dharmada/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *