
AMLAPURA, BALIPOST.com – Produksi sampah di Karangasem menurun. Hal itu terjadi pasca diberlakukannya kebijakan tentang pemilihan sampah oleh Pemerintah Kabupaten Karangasem sejak beberapa waktu lalu. Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Karangasem, I Nyoman Tari, Selasa (3/6).
Tari mengatakan, kalau dibandingkan dengan sebelumnya diberlakukannya kebijakan pemilahan sampah ini, setiap harinya truk bisa mengangkut sampah puluhan truk, tapi saat ini hanya mengangkut sampah belasan truk.
“Sebelumnya kita angkut sampah 23 truk perhari. Sekarang 17 truk. Artinya ada penurunan produksi sampah sekitar 6 truk,” ucap Tari.
Menurut Tari, penurunan produksi sampah dikarenakan beberapa faktor. Diantaranya kesadaran masyarakat akan bahaya sampah mulai terbentuk, walaupun belum 100 persen. Selain itu, warga yang sudah sadar, dan buang sampah organik ke kebunnya untuk dijadikan pupuk tanaman. Ada juga beberapa yang buat lubang resapan biopori di rumah, serta diolah sampah organik menjadi pupuk kompos.
“Kedepan kami kan terus berupaya menyadarkan masyarakat memilah sampah. Pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan adat di Karangasem agar segera bentuk pararem terkait sampah. Saat ini, dari 190 Desa Adat di Kabupaten Karangasem, sebanyak 40 Desa Adat sudah membuat pararem (aturan) tentang pemilahan sampah serta sanksinya,” katanya. (Eka Parananda/Balipost).