Tangkapan layar evaluasi mingguan pelaksanaan PPKM, Senin (20/9). (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam pelaksanaan PPKM, meski kasus sudah turun signifikan tapi testing mengalami peningkatan signifikan. Bahkan, positivity rate Indonesia kini ada di bawah standar WHO yaitu di bawah 5 persen. Demikian diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, Senin (20/9), dalam evaluasi mingguan terkait PPKM Jawa-Bali.

Luhut yang juga koordinator PPKM Jawa-Bali ini mengatakan angka positivity rate Indonesia ada di bawah 2 persen. “Hal ini lagi-lagi mengindikasikan bahwa penanganan pandemi sudah berjalan baik dan sesuai acuan WHO,” katanya dalam keterangan disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden dipantau dari Denpasar.

Baca juga:  Dari Belum Ada Wisman Berencana Datang hingga Seratusan Hektare Lahan Ditanami Porang

Ia menyebutkan tracing terus mengalami peningkatan di Jawa-Bali. Jumlah kabupaten/kota yang tingkat tracingnya di bawah 5 persen hanya mencapai 36 persen dari total kabupaten/kota di Jawa-Bali. “Ke depan tracing, testing dikombinasikan dengan isolasi terpusat menjadi bagian penting mengidentifikasi secara dini potensi penyebaran COVID-19,” jelasnya.

Berkaca dari pengalaman negara lain, vaksinasi menjadi syarat penting untuk bergeser dari pandemi ke endemi. Cakupan vaksinasi sangat penting mengingat vaksin sudah terbukti melindungi dari sakit parah dan kematian, terutama untuk lansia. Namun, kata Luhut, kinerja beberapa kabupaten/kota masih perlu dikejar untuk mencapai 70 persen vaksinasi dosis 1, terutama 60 persen dosis 1 lansia. “Kami bekerja keras untuk mencapai target ini, karena angka kematian yang kita temukan banyak sekali lansia. Oleh karena itu, lansia kita target untuk mendapatkan vaksin lebih banyak lagi,” jelasnya.

Baca juga:  Peserta Pameran PKB Jangan Hanya "Itu-itu Saja"

menyebutkan penanganan COVID-19 di Indonesia sudah terkendali. “Angka reproduksi efektif Indonesia untuk pertama kalinya selama pandemi sudah di bawah 1. Yakni sebesar 0,98. Angka ini berarti setiap satu kasus COVID-19, rata-rata menularkan ke 0,9 orang atau jumlah kasus akan terus berkurang,” jelasnya dalam keterangan virtual di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Ia menyebutkan kasus pada hari ini bertambah penambahan kasus COVID-19 sebanyak 1.932 orang. Pasien yang sembuh sebanyak 6.799 orang. Korban jiwa tercatat 166 orang. “Angka ini kerja keras semua tim. Saya kira membuahkan hasil yang cukup menggembirakan,” ujarnya.

Baca juga:  Pedoman Cegah COVID-19 Disetujui, Produksi Film di Hollywood akan Dimulai

Tapi, kata Luhut, Presiden mengingatkan agar semua super waspada menghadapi ini. Karena tidak mungkin, akan terjadi gelombang ketiga. “Kita semua jauh lebih siap dari 4 bulan yang lalu setelah mengalami terpaan delta variant ini,” kata Luhut. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *