Budi Gunadi Sadikin. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia sudah menunjukkan penurunan dalam sepekan terakhir. Bed occupancy rate (BOR) di RS dalam sepekan ini juga menurun. Namun, masyarakat diingatkan tetap harus waspada dalam menghadapi pandemi ini. Demikian dikemukakan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam keterangan pers virtual di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/8).

Menurut Menkes, dipantau dari Denpasar, virus ini sulit diduga, penyebarannya di mana-mana. Bahkan di negara-negara besar sudah naik tinggi lagi. “Banyak negara-negara, seperti di Amerika, sekarang sudah kembali di atas 100 ribu,” ungkapnya.

Tapi, jangan lupa untuk terus waspada. Budi mengatakan meski kasus harian sudah mulai turun, seluruh pihak harus tetap waspada, berhati-hati, dan jangan lengah. “Itu pesan dari bapak Presiden,” sebutnya.

Baca juga:  Tahun 2018, Mega Cruise Ship Siap Bersandar di Pelabuhan Benoa-Bali

Ia mengatakan skenario terburuk untuk penanganan pandemi dirancang hingga 70 ribu kasus COVID-19. Tapi, dilihat dari sebulan terakhir, puncaknya itu di 57 ribuan dan saat ini sudah mulai melihat penurunan. “Skenario terburuk yang kami perkirakan 70 ribu kasus per hari, kita bersyukur puncaknya itu 57 ribu per hari. Itu dengan peningkatan testing luar biasa, yang tadinya 60-70 ribu tes, sekarang sudah 200 ribu tes, malah spesimen sudah hampir 300 ribu per hari,” ungkapnya.

Baca juga:  Sejumlah Program Unggulan Pemkab Jembrana Jadi Sorotan DPRD

Ia menegaskan testing masih akan terus ditingkatkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Kalau perlu, hingga 300-400 ribu secara bertahap. “Yang penting supaya tau kondisi seperti apa dan kita bisa segera menangani kalau sudah ada yang kena. Kita bisa isolasi di tempat isolasi akan sudah dibagun. Dan yang sakit kita cepet bawa ke rumah sakit untuk dirawat,” tegasnya.

Seiring penurunan kasus, tekanan beban RS di beberapa provinsi, terutama yang besar, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, sudah kelihatan penurunan yang cukup signifikan. Tapi, beberapa daerah masih belum turun, bahkan ada kenaikan. Terutama untuk daerah luar Jawa.

Baca juga:  Desa Adat Gegelang Perketat Prokes Covid-19

Ia menegaskan pengalaman penanganan COVID-19 di Jawa, segera direplikasikan ke luar Jawa. Testingnya ditingkatkan agar cepat mengetahui yang terkena. Tempat isolasi terpusat disiapkan agar warga terkonfirmasi bisa diisolasi secara tepat dan tidak menulari keluarganya.

Selain itu, mengonversikan kamar RS menjadi ruang isolasi COVID-19 sehingga tempatnya cukup. Juga memastikan pembentukan Satgas Oksigen seperti yang ada di Jawa, sehingga lebih siap mengindentifikasi RS yang kekurangan oksigen dan penyalurannya diatur. Obat-obatan juga disiapkan. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *