Bupati Suwirta saat turun ke RSUD Klungkung mengecek ruang isolasi. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Situasi di RSUD Klungkung kian hari kian genting. Selain dihadapkan pada kelangkaan oksigen, naiknya jumlah pasien COVID-19, juga tak kalah serius. Bahkan, sekarang tingkat keterisian tempat tidur atau BOR (Bed Occupancy Rate) di RSUD Klungkung nyaris penuh, sudah mencapai 96,6 persen per Minggu (1/8).

Direktur RSUD Klungkung dr. Nyoman Kesuma, Minggu (1/8) mengatakan saat ini ada sebanyak 114 orang pasien COVID-19 yang sedang dirawat di RSUD Klungkung. Dari jumlah tersebut, 14 orang di antaranya pasien di ICU COVID (93,3 persen) dan 100 orang pasien di Ruang Isolasi COVID non ICU (97 persen). “Kapasitas ICU kita langsung tambah. Dari awalnya 6 tempat tidur menjadi 15 tempat tidur,” kata dr. Kesuma.

Baca juga:  Kejar Target Perekaman, Layanan Disdukcapil Tabanan Buka Sabtu dan Minggu

Melonjak jumlah pasien ini cukup membuat pihak rumah sakit harus kembali bekerja ekstra keras untuk menyembuhkan mereka. Rata-rata pasien yang datang ke RSUS Klungkung sudah dalam keadaan sedang hingga berat.

Maka, Kesuma meminta masyarakat tetap menjaga kesehatan dan menerapkan prokes dengan disiplin ketat. Sebab, situasi di rumah sakit sudah benar-benar nyaris penuh.

Disisi lain, setelah melakukan vicon dengan seluruh RS di Kabupaten Klungkung, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta melihat langsung situasi RSUD Klungkung, terutama UGD dan tempat isolasi. Dalam pantauan di lokasi, tampak para petugas dengan mobil ambulance terus bergerak memindahkan pasien COVID-19 dari UGD ke Ruang Isolasi. Hal ini dilakukan untuk mengurai pasien agar segera mendapatkan pelayanan maksimal.

Baca juga:  Generasi Bali Jangan Menyerah

Kepada Direktur RSUD Klungkung dan jajarannya, Bupati Suwirta menugaskan untuk terus berkoordinasi dengan RS lain yang ada di Kabupaten Klungkung sesuai penugasannya saat memimpin rapat secara daring. Ini untuk melakukan antisipasi cepat, ketika situasi sudah tidak memungkinkan bagi RSUD Klungkung untuk menampung pasien baru lagi.

Selain itu, ketersediaan oksigen pun turut menjadi perhatian Bupati Suwirta, mengingat penggunaan oksigen meningkat tajam beberapa pekan belakangan ini, dengan merebaknya varian baru COVID-19. “Kita semua terus saling koordinasi agar jangan sampai ada pasien yang terlantar,” tegas Bupati Suwirta. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Indonesia Targetkan 2035 Bebas TB
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *