AAGN Ari Dwipayana. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) menyelenggarakan program telekonseling untuk alumni UGM dan keluarganya yang tertular COVID-19, khususnya yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Hal ini sebagai respon atas makin meningkatnya jumlah alumni UGM dan keluarganya yang terinfeksi Covid-19 mulai dari yang jatuh sakit sampai meninggal dunia.

Bantuan ini diberikan secara gratis dalam bentuk fasilitasi dukungan keperluan medis serta psikologis. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Kagama, AAGN Ari Dwipayana dalam webinar Kagama Telekonseling 4 bertajuk Long Covid dan Pemulihan Pasca Covid-19, Minggu (25/7), dalam rilis yang diterima.

Baca juga:  Tiga Hari Berturut, Tambahan Kasus Nasional Capai Seribuan Orang

Ari mengatakan tujuan Kagama Telekonseling untuk membantu pemerintah dalam menangani kasus Covid-19 di Indonesia. Selain itu untuk mensinergikan dan mempercepat upaya PP Kagama membantu anggota dan keluarganya yang terdampak Covid-19.

“Tujuan penting lainnya, sebagai intervensi edukasi terhadap alumni UGM dan keluarganya yang sedang isolasi mandiri dalam bidang medis dan psikososial. Mengurangi resiko kesehatan dan dampak lebih buruk akibat virus Covid-19,” ujar Ari.

Koordinator Staf Khusus Presiden ini mengatakan sebagai realisasi dari tujuan tersebut, Kagama Telekonseling berfokus pada beberapa kegiatan. Pertama, menyiapkan dan mengirimkan set medical kit Covid-19 kepada alumni UGM dan keluarganya yang tertular Covid-19. Kedua, memberikan pendampingan dan edukasi secara daring kepada alumni UGM dan keluarganya yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Baca juga:  Penyebaran COVID-19 Meluas, Selandia Baru Kemungkinan Perpanjang "Lockdown"

Adapun caranya dengan memanfaatkan aplikasi media sosial group whatsapp, pertemuan daring melalui zoom, dan kegiatan produktif dan rekreatif secara daring lainnya, seperti aktifitas Yoga bersama.

“Konseling onlinenya sendiri sudah dimulai pada 5 Juli 2021. Ada 560 peserta terdaftar yang terbagi dalam 20 group whatsapp di mana pada setiap group didampingi oleh satu dokter dan satu psikolog. Untuk kelancaran jalannya konseling online ini, kami menggandeng Kagama Kedokteran dan Ikatan Psikolog Klinis Indonesia,” kata Ari.

Baca juga:  Segini Tambahan Kasus Covid-19 di Karangasem

Pria kelahiran Ubud Bali ini menambahkan salah satu program menarik yang akan diluncurkan adalah KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik berupa program pendampingan isoman bekerjasama dengan Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat (DPKM) UGM. Ke depannya, lanjut alumnus Fisipol UGM ini, Kagama Telekonseling akan dikembangkan dalam bentuk aplikasi khusus agar manfaatnya semakin mudah diakses baik oleh alumni UGM maupun masyarakat luas. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *