Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (BP/Istimewa)

LUMAJANG, BALIPOST.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati memaparkan kesiapan pembukaan pintu pariwisata internasional Bali. Ia mengatakan Bali sudah siap dengan mengacu pada indikator pendukungnya.

“Kesiapan Pemerintah-nya, kesiapan kesehatan masyarakatnya serta kesiapan fasilitas penunjang pariwisata sudah sangat baik. Apalagi bicara ketaatan masyarakat Bali pada Prokes sangat luar biasa,” tandas Wagub Bali dalam Webinar bertajuk persiapan Bali untuk Open Border internasional yang digelar Jaringan Wisata Muhamadiyah pada Selasa (22/6).

Wagub Bali yang mengikuti webinar dari Pura Mandara Giri, Semeru Agung Lumajang, Jawa Timur, dikutip dari rilisnya menyatakan dari sisi kesehatan, Bali menunjukkan progress kencang untuk program vaksinasi. “Dari target 70 persen vaksinasi untuk 4 juta masyarakat Bali sudah lebih dari 50 persen yang sudah menerima (vaksinasi, red). Lalu untuk prokes, masyarakat Bali di posisi nomor satu secara nasional untuk disiplin pemakaian masker,” jelas pria yang akrab disapa Cok Ace ini.

Baca juga:  Libur Nyepi, Lombok Terima Limpahan Wisatawan "Staycation"

Program vaksinasi juga sudah menunjukkan efek baik yang menjanjikan bagi Bali. Beberapa bulan terakhir angka positif sudah di dua digit. “Angka positif sedikit, yang meninggal sedikit. Kesiapan Bali juga ditunjukkan dengan 1.000 hotel dan fasilitas pariwisata sudah memiliki standar CHSE dan ke depan ditargetkan 1.000 lagi,” sebutnya.

Lebih jauh, 3 kawasan telah dirancang sebagai kawasan hijau yakni Ubud, Nusa Dua, dan Sanur dengan sistematis. “Pola untuk wisatawan dari mulai datang, karantina, dan dibolehkan ke kawasan hijau hingga kembali ke negaranya sudah kami siapkan,” tandasnya.

Bali, disebut Wagub Cok Ace, sejatinya sudah berencana membuka pariwisata sejak September 2020. Karena kondisi di lapangan, kembali dijadwalkan ulang untuk dibuka Juli. “Kami semua sangat berharap Juli ini. Meskipun belum seratus persen seperti dulu, ada beberapa pola yang bisa kita coba. Ada Travel bubble yang memungkinkan wisatawan antar negara atau antarprovinsi, essensial traveler, free covid corridor. Banyak yang bisa kita gunakan,” katanya.

Baca juga:  Dari Debat Sengit dan Adu Argumen Warnai Sidang Virtual Jerinx hingga Keluarga Pasien Pertanyakan Hasil Swab Positif Tapi Sudah Dipulangkan

Ia menambahkan, andaikan memungkinkan, setidaknya Juli ini diharapkan tidak ada penundaan. Jika pun nantinya akan ada sistem buka tutup, masih bisa dilakukan andaikata kasus masih dinamis. “Namun beberapa bulan ini kondisi pengendalian pandemi sangat bagus dan saya yakinkan kesiapan kami di Bali,” ujar Wagub.

Namun, ia menyadari tentu tidak hanya perlu kesiapan Bali. “Tapi juga faktor eksternal, seperti kondisi negara asal wisatawan, serta pandangan pemerintah pusat yang perlu pertimbangan yang perlu kita pikirkan bersama,” sebut Penglingsir Puri Ubud ini.

Menutup paparannya, Wagub Cok Ace berterima kasih atas dukungan banyak pihak. “Bali sudah membuka pintu wisdom. Tren untuk datang ke Bali pun terus meningkat dan kita akan berupaya menjaga keamanan dan kesehatan teman-teman yang berwisata ke Bali,” katanya.

Mendukung pernyataan Wagub Cok Ace, Kepala Kantor perwakilan BI Bali, Trisno Nugroho mengatakan Bali sangat konsen mengendalikan pandemi dan menjaga ekonomi. “Setelah dengan upaya pembukaan border domestik, Bali terus berupaya membuka border internasional dengan upaya peningkatan fasilitas kesehatan dan
vaksinasi masyarakat Bali,” tuturnya.

Baca juga:  Tahun Depan Indonesia Ditargetkan Dapat Vaksin COVID-19 Sebanyak 290 Juta, Ini 10 Sumbernya

Menurut Trisno, obyek wisata sudah siap, masyarakat yang sudah banyak divaksinasi, lalu zona hijau di Sanur, Nusa dua, dan Ubud. “Rumah sakit juga dipersiapkan. Jadi wisata bisa nyaman di Bali,” imbuhnya.

Kedepannya selain membangkitkan wisata, Bali juga mengarah ke quality tourism. Seperti digital nomad, medical tourism, dan infrastruktur pendukung yang dapat menyaingi Singapura maupun Kuala lumpur.

Di kesempatan yang sama Ketua PP Muhammadiyah yang juga Wakil Ketua MUI Anwar Abbas menegaskan Bali harus dibantu untuk melalui dampak pandemi yang berimbas pada kontraksi ekonomi. “Kita berupaya bagaimana dunia harus tahu bahwa Bali sudah aman. Bali kan kebanggaan kita di Indonesia.
Kewajiban kita mendukung program pemerintah Bali,” tuturnya. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

3 KOMENTAR

  1. Pak WAGUB YTH, buka aja border nggak usah chawatir yang penting siapapun orangnya tidak boleh masuk bagi yang belum di VAKSINASI. Tugaskan para pejabat dgn INTENSIF, wajib MASKER yang harus dipakai yang bener,jaga jarak, siapkan tempat cuci tangan disegala sudut. TANGKAP bagi yang melanggar .denda atau masukkan ke PENJARA bagi yang nggak sanggup bayar DENDA,atau tugaskan untuk GALI KUBURAN.

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *