Petenis meja Bali Komang ‘Odon’ Sugita (kanan) bersama Putu Tedja ‘Teddy’ Lajuardi, serta pelatih Deddy da Costa (kiri) (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali akan menerjunkan delapan atlet tenis meja pada Kejurnas Piala BNN, di Bogor, 2-5 Juni mendatang. Kedelapan petenis meja yang diturunkan adalah atlet puslatda yang dipersiapkan berlaga di PON Papua. Sayangnya, cabor tenis meja dicoret dan masuk dalam 10 cabor yang tidak dipertandingkan, pada PON di Bumi Cendrawasih.

Kedelapan atlet adalah Deva Prasetya, Putu Tedja ‘Teddy’ Lajuardi, Made Galung Kusuma Negara, Komang ‘Odon’ Sugita (putra), serta Made Sisca Pratiwi, Kadek Ayu Puspawati, Galuh Prasasti dan Komang Anik Sudarnita (putri). Meskipun absen di PON, kedelapan atlet tetap berlatih ditangani trio pelatih Deddy da Costa, Gede Ardika dan Ronald Raung.

Baca juga:  Warga Antre Dapatkan Cairan Disinfektan Gratis

Ronald Raung kepada Bali Post, di Denpasar, Rabu (5/5) menuturkan, nomor yang dipertandingkan pada Piala BNN, yakni tunggal dan ganda untuk putra dan putri. “Jadi, total nomor yang dipertandingkan empat nomor,” sebut Ronald. Rencananya, event bergengsi ini diikuti seluruh PTMSI provinsi yang mengibarkan bendera BNN provinsi bersangkutan. Dijelaskannya, tiap provinsi diperkenankan mengirimkan dua atlet putra dan dua atlet putri.

Ronald menyesalkan cabor tenis meja tidak dipertandingkan di PON Papua, mengingat atlet asuhannya telah menjalani Pra PON hingga merebut tiket PON. “Atlet PON yang boleh tampil di Papua U-25. Padahal, peluang kami sangat terbuka untuk mendulang medali, namun lagi-lagi cabor tenis meja dicoret,” keluh dia.

Baca juga:  Dua Orang Tewas Terpanggang Dalam Kebakaran Rumah di Singaraja

Pelatih lainnya Gede Ardika menambahkan, meskipun tenis meja tidak dipertandingkan di PON Papua, tetapi atlet puslatda tetap getol berlatih. Bahkan, mereka juga melakukan try out meladeni petenis meja nasional. “Anak-anak bertanding melawan petenis meja nasional di Jakarta, pada April lalu,” terang Ardika.

Menurut dia, atlet puslatda yang berasal dari Buleleng tetap tinggal di mess Denpasar, persisnya di Tohpati. Sedangkan bagi petenis meja Denpasar, mereka pulang ke rumahnya masing-masing. “Program puslatda ini harus tetap dijalankan, malahan kami dari tim pelatih tiap hari melaporkan kegiatan latihan,” ungkap dia. (Daniel Fajry/Balipost)

Baca juga:  Tunggu Janji Pemimpin Bali
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *