DENPASAR, BALIPOST.com – Pengprov POSSI Bali dalam menjaring dan menyiapkan peselam Pra PON tanpa melalui seleksi. Pasalnya, cabor ini termasuk terukur dan bisa diketahui dari hasil prestasi berikut catatan waktu atlet. Karena itu, hasil Porprov Bali bukan menjadi tolok ukur, namun berbagai event nasional justru dipakai acuan.
Sekum Pengprov POSSI Bali Selvina, di Denpasar, Jumat (5/5), menuturkan, bisa saja seorang atlet jarang tampil pada event di Bali, tetapi mendadak bertanding di level nasional, dan catatan waktunya bisa bersaing di skala nasional, maka otomatis menjadi atlet bidikan POSSI Bali. “Kami memiliki tim bayangan berkekuatan 18 atlet, terdiri atas peselam putra (8) dan putri (10),” jelasnya. Atlet di luar tim bayangan tetap getol berlatih, sebab mereka diproyeksikan turun pada nomor yang belum terisi.
Dikemukakan, mereka umumnya masih berstatus siswa, dan beberapa atlet juga menyiapkan diri turun pada ajang Pekan Olahraga Pelajar. “Untuk pemusatan latihan di Kolam Tirta Arum, Blahkiuh, Badung,” tuturnya.
Tim skuad selam Pra PON atletnya berasal dari Badung, Gianyar, dan Buleleng. Selvina menjaring atlet yang berpeluang merebut tiket PON, tetmasuk punya kans menyumbang medali di PON. “KONI Bali juga mengharapkan pundi-pundi medali,” katanya.
Ia pun meminta kepada atlet, hasil PON XX/2021 di Papua, yang menyumbangkan 6 medali perunggu, supaya bisa ditingkatkan lagi pada PON XXI/2024 di Sumut dan Jatim.
Peselam Bali turun di nomor kolam serta perairan terbuka (open water), dan belum mngirimkan atlet spesialis di nomor Orientasi Bawah Air (OBA). Selvina memgakui, peta kekuatan peselam Bali cukup diperhtungkan provinsi lain. Terbukti, eventually terakhir kejurnas selam antarkabupaten, di Jatim, atlet selam Badung merebut gelar juara umum. (Daniel Fajry/Balipost)
