Petugas sedang menyiapkan vaksin untuk disuntikkan pada penerima. (BP/eka)

JAKARTA, BALIPOST.com – Vaksin gotong royong akan segera dimulai. Hal ini dikemukakan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani, Selasa (20/4).

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Rosan mengatakan program Vaksinasi Gotong Royong akan dimulai pada minggu ketiga Mei 2021. “Vaksin yang akan digunakan adalah Sinopharm dan Sputnik. Sementara pelaksanaan vaksinasinya diharapkan akan dilakukan pada minggu ketiga Mei 2021,” katanya.

Baca juga:  Anak Terpapar COVID-19 di Bali Capai Belasan Ribu Orang, Vaksinasi Usia 6-11 Tahun Diharap Segera Terealisasi

Rosan menyampaikan hal tersebut saat melapor kepada Presiden Jokowi soal perkembangan program Vaksin Gotong Royong, beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan itu, lanjut Rosan, Presiden juga menyampaikan harapannya agar vaksinansi dapat segera dilakukan sehingga meningkatkan kepercayaan bagi para pekerja dan rasa aman sehingga diharapkan produktivitas dapat kembali normal.

Berdasarkan pendataan program Vaksinasi Gotong Royong yang dibuka sejak 28 Januari hingga 10 April 2021, Kadin mencatat sebanyak 17.387 perusahaan telah mendaftar dengan 8,6 juta orang sasaran vaksinasi.

Baca juga:  Kasus Rabies di Denpasar Kembali Ditemukan

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir menyampaikan bahwa pihaknya sudah mendapatkan komitmen sekitar 35 juta vaksin untuk program vaksinasi mandiri atau gotong royong dari tiga merek vaksin COVID-19.

Pemerintah akan menggunakan tiga merek vaksin COVID-19 untuk program vaksinasi gotong royong, yakni Sinopharm, CanSino, dan Sputnik V.

Secara rinci, Sinopharm akan mengirimkan vaksin sebanyak 15 juta dosis secara bertahap. Sementara itu, untuk vaksin merek Sputnik V rencananya akan datang sekitar 20 juta dosis vaksin asal Rusia itu ke Indonesia.

Baca juga:  Dari Wagub Cok Ace Beber Alasan Dikeluarkannya Surat Edaran Soal PPDN hingga SE 2021 Disesuaikan!

Ada pun vaksin CanSino saat ini masih dalam proses dan sudah ada komitmen sebanyak lima juta dosis vaksin. (kmb/balipost)

BAGIKAN