menulis
Siswa SD sedang belajar di kelas. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Siswa saat ini mulai disibukkan dengan ujian sekolah. Bahkan dalam hitungan tiga bulan, tahun ajaran baru sudah akan dimulai.

Namun, terkait rencana dibukanya kembali pembelajaran tatap muka (PTM) di Badung, Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora), I Made Mandi, Selasa (16/3) mengatakan Badung hingga kini belum ada rencana. Ia menyebutkan pemerintah setempat akan fokus menanggulangi penyebaran COVID-19 sebelum membuka sektor pendidikan.

Menurutnya, kasus Covid-19 di Kabupaten Badung masih cukup tinggi, sehingga pemerintah setempat belum berani memastikan kapan pembelajaran tatap muka dapat dimulai di seluruh sekolah di gumi keris. “Berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Bapak Wakil Bupati Badung, Dinas Kesehatan, Satpol PP dan instansi terkait memang belum diputuskan untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Sebab, masih fokus dalam penanganan kasus COVID-19,” ungkapnya.

Baca juga:  Badung Alami Lonjakan COVID-19, PTM Tetap Digelar

Dikatakan, pemerintah juga masih menggencarkan pelaksanaan vaksinasi yang saat ini dilaksanakan secara bertahap untuk seluruh lapisan masyarakat. Sebab, pembelajaran tatap muka di sekolah baru bisa dilakukan apabila kasus COVID-19 benar-benar sudah terkendali. “Untuk pembelajaran tatap muka kami tetap akan mengikuti kondisi COVID ini,” ucapnya.

Menurutnya, jika penyebaran COVID-19 dapat dikendalikan maka pembelajaran tatap muka  kemungkinan langsung simulasi. Sebab, keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana penunjang lainnya telah siap. “Secara prinsip kalau saja situasi sudah normal sekolah dan SDM dan sarananya sejatinya sudah siap (untuk pembelajaran tatap muka),” katanya.

Baca juga:  Masih Sepi, Arus Mudik di Terminal Mengwi Sepi

Kendati demikian, sekretaris Disdikpora ini menyatakan belum semua guru menerima vaksinasi COVID-19. Terlebih, saat ini tidak ada program vaksinasi khusus untuk guru, karena pemerintah akan memberikan vaksin kepada seluruh komponen masyarakat.

“Pelaksanaan vaksinasi juga saat ini sudah berjalan secara bertahap, jadi tidak menutup kemungkinan sebagian guru sudah ada yang disuntik vaksin. Tinggal menunggu situasi kapan aman. Tapi, sesuai arahan Pak Menteri juga percepatan vaksin Juli vaksin sudah semua,” katanya.

Baca juga:  Tangani COVID-19, Tabanan Sediakan Rp 12 Miliar

Pihaknya sendiri bersama Dinas Kesehatan masih mendata berapa guru yang telah divaksin. Seperti diketahui, total guru baik yang berstatus ASN maupun non ASN di gumi keris berjumlah 6.284 orang. “Nanti akan dicek berapa guru yang sudah (tervaksin), namun yang jelas sekarang tidak ada program vaksinasi khusus untuk guru. Sebab, pelaksanaan vaksinasi akan menyasar semua komponen masyarakat,” pungkasnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *