Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Catus Pata Klungkung pada 2020.(BP/Dokumen)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Sehari menjelang Nyepi Tahun Baru Caka 1943 umat Hindu melaksanakan upacara Tawur Agung Kesanga di Catus Pata Klungkung, Sabtu (13/3). Karena berlangsung di tengah pandemi COVID-19, pelaksanaan upacara juga menyesaikan dengan protokol kesehatan.

Rencananya, panitia upacara hanya akan melibatkan maksimal 50 orang, untuk mencegah timbulnya kerumunan. Panitia Upacara Tawur Agung Kesanga, Dewa Ketut Soma, Selasa (9/3) mengatakan rangkaiannya upacaranya sudah dimulai pada Rabu (10/3) dengan prosesi melasti.

Kemudian mapepada wewalungan pada (12/3), baru upacara Tawur Agung Kesanga (13/3) yang dipusatkan di Catus Pata Klungkung. Sebanyak 50 orang yang terlibat nanti, kata Dewa Soma, di antaranya hanya pengayah yang membawa banten, prajuru dan pemangku. “Syaratnya semuanya harus dalam kondisi sehat. Selain tetap menjalankan aturan prokes,” kata Dewa Soma.

Baca juga:  Nyepi, Penumpang Pelabuhan Padangbai Diminta Perhatikan Jadwal Keberangkatan

Sarana untuk pelaksanaan melasti dan mapepada wewalungan nanti, sudah dipersiapkan panitia. Khusus untuk mapepada, sarananya antara lain kerbau, banteng, penyu, kambing, banyak (angsa abu-abu), angsa putih, sembilan ayam dengan sembilan warna berbeda, itik blangkalung dan asu bangbungkem.

Meski berlangsung di tengah pandemi, pihaknya ingin pelaksanaan Tawur Agung Kesanga ini dapat terlaksana sesuai dengan yadnya yang sudah biasa berjalan di Bali. Pelaksanaan Tawur Agung Kesanga di tengah pandemi, tentu akan ada beberapa perbedaan.

Selain mengenai sedikit banyaknya keikutsertaan umat, juga saat nunas tirta tawur dan nasi tawur. Kalau dalam situasi masih normal, biasanya umat sampai berebut untuk memperolehnya karena jumlahnya terbatas agar dapat digunakan di setiap rumah.

Baca juga:  Antisipasi Arus Balik, Petugas Gabungan Fokus Tangani Duktang di Nusa Penida

Sementara ketika dalam situasi pandemi COVID-19, untuk nunas tirta tawur dan nasi tawur, desa adat akan mengirimkan utusan ke lokasi upacara. Baru dibagikan kepada masyarakatnya. “Tujuannya agar tidak menimbulkan kerumunan dan mencegah risiko penularan COVID-19,” tegasnya.

Dewa Soma menambahkan, dalam upacara Tawur Agung Kesanga tahun ini, prosesi upacara tidak hanya akan dilakukan di Catus Pata saja. Tetapi juga di lokasi empat lawa lainnya, antara lain di Lawa Kangin, tepatnya di sebelah barat Tukad Unda, kapuput Ida Pedanda Gede Wayahan Keniten dari Gria Tegeh Sengguan.

Lawa Kelod tepatnya di simpang empat Banjar Mergan dekat pohon beringin, kapuput Ida Pedanda Gede Kuramas Putra Keniten dari Gria Kuramas Sengguan. Dari Lawa Kauh tepatnya di Dekat Mapolres Klungkung kapuput Ida Dalem Surya Darma Sogata dari Puri Saren Kaler Klungkung. Dari Lawa Kaja di dekat Banjar Bendul kapuput Ida Pedanda Gde Rai Pidada dari Gria Pidada Sengguan.

Baca juga:  Kesenian Gambang Hampir Punah, Generasi Muda Didorong Melestarikan

Terakhir di tengah atau Catus Pata, kapuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Tembau dari Gria Aan dan Ida Pedanda Gede Wayan Darma dari Gria Wanasari Karangasem. “Upacara Tawur Agung Kesanga yang melibatkan empat lawa lainnya biasa disebut konsep kuncup mekar. Ini biasanya hanya boleh dilakukan di Klungkung,” tutup Dewa Soma. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *