Gunung Raung yang terletak di antara Banyuwangi, Jember dan Bondowoso, erupsi dan abu vulkanik dirasakan sejumlah wilayah di Banyuwangi. Minggu (7/2). (BP/Ant)

NEGARA, BALIPOST.com – Debu vulkanik akibat aktivitas Gunung Raung, di Banyuwangi dikhawatirkan berdampak hingga ke wilayah sekitar Jembrana dan Buleleng, Bali. Informasi BMKG, debu vulkanik ini menyebar ke wilayah Timur. Selain Banyuwangi, wilayah Bali Barat juga berpotensi terpapar.

Sejumlah warga di wilayah Kecamatan Melaya mengungkapkan meski tidak kasat mata debu menyelimuti, namun warga merasakan beberapa benda nampak di luar rumah terasa kasar seperti terpapar pasir.

Baca juga:  Mulai Terapkan Pergub, Ini Jumlah Orang Tanpa Masker di Pasar Galiran Didenda Rp 100 Ribu

“Memang tidak kelihatan, tapi kalau disentuh benda diluar rumah tadi pagi misalnya daun tanaman kasar seperti ada pasir,” kata salah seorang warga di Candikusuma, Melaya.

Tidak kentaranya fisik debu ini juga dimungkinkan karena cuaca di wilayah Jembrana sempat hujan. BMKG Banyuwangi melalui akun medsos mengunggah RGB Citra Satelit Cuaca Himawari terkait aktivitas Gunung Raung Minggu 7 Februari 2021 pukul 06.00 WIB.

Baca juga:  Menjelang Pagerwesi, Harga Bunga dan Janur Melonjak

Dalam unggahan itu warga sekitar di wilayah Timur Gunung Raung diminta untuk waspada dampak debu vulkanik. Termasuk di wilayah Jembrana dan Buleleng untuk mengenakan masker dan pelindung mata ketika keluar rumah untuk menghindari dampak pernafasan dan penglihatan.

Sementara itu dari BMKG Jembrana, dari pengamatan sejak pagi untuk penyebaran debu belum bisa diverifikasi oleh satelit karena cenderung banyak awan hingga tidak terdeteksi.

Baca juga:  Bencana di Selat Sunda, Korban Meninggal Bertambah

Namun melihat pola angin di lapisan atas yang cenderung baratan sehingga dapat menyebabkan debu vulkanik terbawa ke daerah Jembrana-Buleleng. Angin baratan artinya angin dari arah barat, saat musim hujan angin cenderung baratan (monsun barat).

“Penggunaan masker dan kacamata dapat mengurangi dampak buruk debu vulkanik,” kata Made Wirajana staf BMKG Jembrana dikonfirmasi Minggu (7/2) sore. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *