Prof. Wiku Adisasmito. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tambahan kasus COVID-19 pada Jumat (29/1) mengalami kenaikan dibandingkan sehari sebelumnya. Jumlahnya ada di atas 13.800 orang.

Data dari Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, terjadi penambahan 13.802 kasus. Kumulatifnya 1.051.795 kasus.

Hari ini juga terdapat pasien yang sembuh. Tercatat ada 10.138 orang dilaporkan sembuh. Sehingga total pasien COVID-19 sembuh sebanyak 852.260 orang (81 persen).

Sementara itu untuk pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang meninggal jumlahnya turun drastis dari sehari sebelumnya. Sebanyak 187 orang dilaporkan meninggal. Sehingga terdapat total 29.518 kematian (2,8 persen).

Baca juga:  Per 1 Maret, Pengelola Berlakukan HTM Baru ke Pura Lempuyang

Jumlah pasien COVID-19 yang masih dirawat mencapai 170.017 orang (16,2 persen). Secara umum, total suspek sebanyak 81.497 orang.

Sebaran COVID-19 telah menjangkit 34 provinsi di Tanah Air. Mencakup 510 kabupaten dan kota.

Terkait perkembangan ini, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyoroti jumlah kasus aktif. Dalam keterangan pers perkembangan penanganan COVID-19, Kamis (28/1) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, ia mengatakan itu mewakili masyarakat yang masih membutuhkan perawatan medis yang maksimal untuk mencapai kesembuhan.

Baca juga:  Bali Buka Data Pasien Bertatus Pengawasan Corona, Ini Jumlahnya

Namun, nyatanya ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan yang ada saat ini sekitar 81 ribu. “Atau (tempat tidur) hanya setengah dari kasus yang ada. Ditambah lagi, jumlah tenaga kesehatan yang terbatas,” jelasnya.

Pemerintah telah berupaya maksimal menambah tempat tidur dan tenaga kesehatan. Tetapi hal penting, kata Wiku, ialah sebanyak apapun tempat tidur dan tenaga kesehatan yang ditambah, tidak akan cukup menangani kasus Covid-19 jika angkanya terus bertambah.

Baca juga:  KKP Padangbai Temukan Belasan Orang Positif Rapid Tes Antigen

Satu-satunya cara menekan pertambahan kasus aktif ialah dengan menerapkan protokol kesehatan agar penularan dapat dicegah. “Protokol kesehatan tidak hanya menyelamatkan nyawa, namun dapat membantu kita untuk bisa beraktivitas produktif dan aman di tengah pandemi,” pesan Wiku. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *