Drs. Gede Suyasa, M.Pd. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Dalam beberapa hari Buleleng mengoperasikan Lab Polymerase Chain Reaction (PCR-red) untuk menguji sampel swab pasien yang terindikasi terpapar Virus Corona (COVID-19). Ini setelah pembangunan fisik Lab PCR di RSUD Buleleng ini telah rampung.

Pembangunan infrastruktur ini menghabiskan anggaran murni dari Belanja Tidak Terduga (BTT) pemerintah daerah senilai Rp 1,4 miliar. Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd, Senin (2/11), mengatakan, target lab ini beroperasi penuh pada akhir Oktober 2020.

Baca juga:  Instrumen Baru Implementasi Prokes, Kemenkes Siapkan Sertifikat Vaksinasi

Namun, karena permasalahan teknis lapangan, pengoperasiannya pun molor. Dalam bulan ini dipastikan Lab PCR RSUD sudah beroperasi secara penuh.

Selain bangunan fisik, GTPP juga sudah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang ditugaskan di Lab PCR tersebut. Petugas itu telah mengikuti pelatihan teknis di Rumah Sakit Bali Mandara.

Dengan demikian, setelah infrastruktur terpasang, mereka mulai bertugas. “Target minggu ini bisa, secara fisik ruangan sudah siap, tapi dari sisi alat penunjangnya belum lengkap datang. Secara bertahap SDM akan ditambah,” katanya.

Baca juga:  Dari Tambahan Kasus COVID-19 Bali Naik hingga Laga Persik Vs Bali United

Lab PCR dibangun agar RSUD bisa secara mandiri melakukan uji sampel swab pada pasien yang dicurigai terpapar Corona. Setiap hari, Lab PCR ini dapat menguji 45 spesimen. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *