Ketut Lihadnyana. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Upaya mencegah dan memutus rantai penyebaran COVID-19, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Badung gencar melakukan edukasi. Bahkan, penerapan protokol kesehatan (prokes) kepada masyarakat serta melakukan penyemprotan disinfektan dilakukan dari hulu ke hilir.

Pjs. Bupati Badung I Ketut Lihadnyana mengatakan, untuk mencegah serta memutus rantai penyebaran virus Corona di Kabupaten Badung, pihaknya melakukan bersama semua stakeholder lainnya termasuk TNI/Polri, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, serta organisasi masyarakat. “Efektif atau tidaknya program ini kembali kepada kesadaran bersama serta kepatuhan masyarakat. Untuk itu diperlukan upaya memerangi Covid-19 di Kabupaten Badung dilakukan dari hulu ke hilir,” ujar Lihadnyana, Selasa (27/10) kemarin.

Baca juga:  Tembok Rumah di Tegalberkis Ambruk, Pemilik Pilih Tidur di Jineng

Menurut Lihadnyana, kegiatan pencegahan dan penanggulangan Covid-19 akan terus dilakukan secara masif, sehingga wabah ini tidak menyebar. ‘’Tentu saja kami ajak masyarakat untuk sekali lagi disiplin ikuti protokol kesehatan pemerintah. Kami tentu akan lakukan semua hal agar wabah ini bisa segera berakhir,’’ katanya.

Lihadnyana menambahkan, Badung sebagai daerah tujuan wisata harus selalu dijaga keamanan dan kenyamanannya. Pihaknya berharap Badung bisa segera keluar dari kondisi yang ada sekarang. ‘’Badung harus menjadi role model dan terdepan dalam hal penanganan dan penanggulangan Covid-19,’’ tegasnya.

Baca juga:  Hadapi Covid-19, Tetap ‘’Eling Sareng Catur Guru’’

Oleh karena itu, pihaknya mengajak semua pihak dari tingkat desa sampai kecamatan agar tidak henti-hentinya memberikan informasi dan sosialisasi tentang penerapan prokes kepada seluruh masyarakat. Pasar tradisional sebagai salah satu klaster penyebaran Covid-19, maka pengelola pasar tradisional perlu terus melakukan sosialisasi penerapan prokes, baik bagi pengunjung pasar maupun penjual.

Apalagi, pasar merupakan tempat transaksi para pedagang yang berasal dari luar wilayah kemudian memiliki peluang besar menyebarkan virus Corona, apabila ada di antara mereka yang tidak menerapkan prokes terutama penggunaan masker. ‘’Penggunaan masker harus dijadikan sebagai budaya hidup baru dalam aktivitas kehidupan sehari-hari masyarakat,’’ tegasnya. (Parwata/balipost)

Baca juga:  Sambut IMF-WB Annual Meeting, 63 Paket dari 7 Destinasi Ini Siap Ditawarkan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *