Nengah Suweca. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Penerapan protokol kesehatan (prokes) di masa pandemi benar-benar diperhatikan seluruh pihak. Meski sempat kendur, namun penerapan prokes telah menjadi suatu kebiasaan baru.

Dikonfirmasi Sabtu (12/12), General Manager (GM) The Kayon Jungle Resort, Nengah Suweca mengatakan, jika tamu abai terhadap prokes seperti memakai masker dan menjaga jarak, pihak hotel akan menegur. Bahkan, menggandeng kepolisian untuk memberikan shock therapy.

Meski strategi telah dirancang untuk disiplin penerapan prokes, katanya, mayoritas tamu sangat aware dengan prokes. ‘’Tamu mengerti dan respect karena penyebaran Covid-19 ini terjadi di seluruh dunia,’’ tegasnya.

Baca juga:  Mahasiswa Wajib Jadi Agen Ubah Laku

Tidak hanya dari sisi tamu, dari sisi penyedia layanan yaitu staf hotel pun telah menerapkan prokes dan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability). Menyambut new normal, pihaknya telah mengimplementasikan di semua tempat, baik tamu sebelum masuk hotel maupun saat di hotel.

Jika ada tamu yang terindikasi suhu tubuhnya di atas 37 derajat Celcius, maka akan dicek di klinik terdekat. Pihaknya juga menyediakan satu ruang isolasi untuk tamu yang terinfeksi Covid-19 sambil menunggu tim medis datang menjemput.

Baca juga:  Selipkan Pesan Prokes Lewat ‘’Masatua’’ Bali

Suweca menegaskan, seluruh karyawan mengenakan masker dan face shield serta handglove ketika berinteraksi dengan tamu. Hand sanitizer disediakan di seluruh area, seperti lobi dan restoran serta beberapa titik lain. “Kita selalu arahkan tamu untuk sering cuci tangan,” ujarnya.

Suweca menambahkan, pihaknya juga menerapkan kebijakan khusus pergantian tamu yang menginap di hotel tidak bisa langsung back to back. Artinya, ketika tamu check out, tamu yang akan check in tidak bisa langsung menempati kamar tersebut.

Baca juga:  Wajib Lakukan 3M dan Hindari 3R

Diperlukan waktu minimal empat jam untuk mensterilkan kamar dengan membersihkan dan mendisinfektan. Setelah itu, perlu waktu dua jam untuk membiarkan kamar tersebut kosong. “Setiap kamar juga memiliki ruang terbuka sehingga sirkulasi udara dapat cepat terjadi, mengingat virus tidak bertahan lama jika kamar dalam kondisi terbuka,’’ tegasnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *