Bencana terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan pascahujan lebat, Sabtu (10/10). (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Hujan deras mengakibatkan banjir dengan luapan air cukup besar terjadi di  Kecamatan Selemadeg Timur (Seltim). Dari data Polsek Selemadeg Timur, titik kerusakan tercatat ada di sepuluh desa.

Beruntung tidak sampai ada korban jiwa dalam kejadian bencana alam kali ini. Hanya saja, kerugian material yang ditimbulkan cukup besar.

Seperti di desa Gadungan, senderan longor dengan tinggi 4 meter, panjang 35 meter mengenai kamar suci permanen ukuran 3×6 serta pelinggih milik Wayan Candra (63) warga banjar Pondok Kelod. Kerugian ditarfsir Rp 75 juta rupiah.

Selanjutnya, tanah longsor mengenai kandang ayam kosong milik I Komang Martadinata, dengan kerugian sekitar Rp 25 juta. Di Desa Bantas, tepatnya di Banjar Pucuk, tanah longsor menutup jalur utama serta senderan pekarangan rumah milik Ni Wayan Erawati jebol diperkirakan mengalami kerugian Rp 10 juta.

Begitu juga toko bangunan milik I Wayan Sunaya di Banjar Tengah Kaja, Desa Bantas, kerugian Rp 20 juta. Ada juga kolam pancing tergerus, kerugian diperkirakan Rp 10 juta.

Baca juga:  Bobol Ruang Keuangan RS, Pelaku Terekam CCTV

PT Surya Kencana, Pucuk, Desa Bantas mengalami tanah longsor dan menimpa sebagian Mess Karyawan, kerugian diperkirakan Rp 40 juta. Banjir juga menghanyutkan 2 unit kulkas dan 3 freezer daging milik Mbah Ayung di Banjar Bale Agung, Desa Bantas, dengan kerugian Rp 37 juta.

Warga dan petugas melakukan evakuasi material longsor pascahujan, Sabtu (10/10). (BP/Istimewa)

Dan senderan di sebelah barat Sos Desa Taruna, Banjar Bunutpuhun, Desa Bantas dengan panjang 8 x 25 meter dan tegalan milik warga juga rusak. Seluruh kerugian tersebut diperkirakan Rp 5,5 juta.

Kemudian, Pura Beji di Banjar Bantas Tengah Kelod, diterjang banjir dengan kerugian kurang lebih 20 juta. Selanjutnya di Desa Gadung Sari, senderan di Pura Dalem milik Desa Pekraman Cepaka menyebabkan kerugian sekitar Rp 15 juta. Sedangkan senderan rumah warga I Ketut Murya (55) menimbulkan kerugian Rp 10 juta.

Baca juga:  Kasus DID Tabanan, KPK Periksa Mantan Dirjen Perimbangan Keuangan

Lalu di Desa Tegalmengkeb, jembatan putus di sebelah barat Pura Dalem Br. Tegalmengkeb Kelod menuju
Banjar Kelecung. Kerugian sekitar Rp 300 juta.

Senderan jembatan penghubung Br. Bongan menuju Br. Alas juga jebol. Kerugian sekitar Rp 50 juta.

Jembatan putus juga terjadi di Banjar Munduk Ulan menuju Desa Tangguntiti. Kerugian sekitar Rp 300 juta.

Bangunan yang baru didirikan di Pantai Kelecung hanyut, kerugian sekitar Rp 400 juta. Kemudian di Desa Megati, senderan pekarangan rumah milik I Wayan Suriyasa dan  garase milik I Wayan Arsa mengalami longsor.

Di desa Gunung Salak, tanah longsor di tepi jalan dan hampir menutupi akses jalur Banjar Gunung Salak dengan Banjar Bangkiang Sidem. Longsor di tepi jalan yang merupakan akses antara Banjar Bangkiang Sidem dan Gunung Salak menuju Desa Gadungan.

Baca juga:  Karena Ini Badan Jalan di Selati Amblas

Di Desa Beraban tembok penyengker pura dan rumah warga roboh. Senderan jebol juga terjadi di sepanjang Pantai Abian Kapas.

Di Desa Tanguntiti senderan SMP N 2 Seltim ambrol sepanjang 3 meter, kerugian sekitar Rp 20 juta. Di Desa Dalang, senderan rumah milik warga juga longsor.

Selanjutnya di Desa Mambang, TBK (Taman Baca dan Kreativitas) Dukuh Asri milik I Wayan Budi Susila mengalami kerusakan. Kerugian mencapai Rp 5 juta.

Kapolsek Selemadeg Timur, AKP IB Mahendra, mengatakan pascahujan dan banjir dengan volume yang cukup tinggi, bencana terjadi di sejumlah titik. Terkait hal itu pihaknya kembali menghimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati di tengah cuaca ekstrem. “Untuk wilayah Selemadeg Timur tercatat ada titik bencana di sepuluh desa. Tidak sampai ada korban jiwa, hanya saja kerugian yang ditimbulkan bervariasi bahkan sampai ratusan juta,” ucapnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *