Gubernur Bali, Wayan Koster. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sejak pertengahan Maret lalu, para siswa khususnya di Bali belajar dari rumah secara daring atau online lantaran adanya pandemi COVID-19. Pembelajaran daring ini dinilai dapat menjadi momentum bagi dunia pendidikan untuk menuju ke arah digitalisasi.

“Kalau diambil hikmahnya, cara belajar daring ini juga momentum bagus bagi para siswa kita untuk lebih terbiasa memanfaatkan teknologi digital,” ujar Gubernur Bali Wayan Koster dalam acara penandatanganan MoU dukungan Pendidikan Jarak Jauh antara Pemprov Bali dengan PT Telkomsel melalui Program Merdeka Belajar Jarak Jauh, di Jayasabha, Denpasar, Kamis (3/9).

Baca juga:  Bali, Provinsi Pertama Canangkan Kelas Maya Secara Masif

Kendati demikian, lanjut Koster, bukan berarti metode pembelajaran konvensional ditinggalkan sepenuhnya. Justru perlu ada kombinasi antara metode pembelajaran konvensional dengan digital, kedepannya.

“Bisa lebih efisien, mengurangi biaya, seperti perlengkapan sekolah misalnya. Anak-anak juga saya kira bisa lebih fokus belajar,” jelas mantan Anggota Komisi X DPR RI ini.

Menurut Koster, SOP mengenai kombinasi pembelajaran konvensional dan digital mesti dirancang dan disusun secara permanen. SOP harus jelas untuk memberikan panduan bagi para siswa. “Provinsi Bali bisa jadi pelopor. Bisa jadi contoh untuk daerah lain,” imbuhnya. (Rindra Devita/balipost)

Baca juga:  Kurangi Mobilitas, Luhut Minta Belajar Daring dan WFH saat KTT G20
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *