Petugas Dinas Pertanian saat memvaksinasi anjing milik warga. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Di Kabupaten Karangasem ada sebanyak 28 desa yang masuk zona rabies. Melihat kondisi itu, Dinas Pertanian Karangasem terus melakukan penyisiran anjing liar guna mengetahui sebaran populasi anjing agar mempermudah melakukan vaksinasi hingga sterilisasi.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Karangasem I Made Ari Susanta, mengatakan, desa yang masuk zona merah di antaranya lima desa di Kecamatan Kubu, lima desa di Abang, tiga desa di Rendang, dan dua desa di Bebandem.

Baca juga:  Ini, Zona Pemasangan APK Pilgub di Tabanan

“28 desa masuk zona merah rabies populasi anjing cukup tinggi bahkan cenderung mengalami peningkatan. Kita telah melakukan sterilisasi dan vaksin supaya populasi di daerah rawan bisa ditekan,” ucapnya belum lama ini.

Susanta menambahkan, selama ini, kasus gigitan di desa-desa tersebut cukup sering ditemukan. Laporan kasus gigitan yang masuk, terjadi satu sampai lima kasus tiap minggu. Itu yang membuat daerah tersebut dinyatakan sebagai zona merah rabies

Baca juga:  Skor MCP di Bangli Peringkat Terbawah se-Bali

“Di daerah itu, masih cukup banyak ditemukan indukan anjing yang liar maupun sengaja dilepasliarkan. Ini yang menyebabkan perkembangbiakan anjing tak dapat dikontrol. Kami harap kesadaran masyarakat untuk betul merawat anjing peliharaan, termasuk tidak melepas anakannya membantu petugas meredam sebaran kasus rabies,” katanya.

Dia menjelaskan, petugas pos pelayanan kesehatan hewan tiap kecamatan Dinas Pertanian Karangasem terus melakukan penyisiran terhadap keberadaan anjing yang dilepasliarkan maupun memang liar.

Baca juga:  September 2022, Jumlah Pemilih Mencapai 3.120.035 Orang

“Ini kami lakukan, agar mengetahui sebaran populasi anjing agar mempermudah melakukan vaksinasi hingga sterilisasi. Dan untuk tahun ini, dari Januari sampai Maret, susah ada 10 anjing ditemukan rabies. Setidaknya ada belasan orang yang telah digigit dalam tiga bulan terakhir. “Korban gigitan sudah tertangani,” tegasnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *