Ilustrasi. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Klaster perkantoran muncul di Jembrana. Penyebabnya salah satu kabid di kantor OPD itu terkonfirmasi positif.

Pascatemuan satu orang positif itu, Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan dilakukan penutupan kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Penutupan sementara Kantor BPKAD Jembrana selama tiga hari.

Dari pelacakan yang dilakukan, total ada sembilan orang terkonfirmasi positif dari klaster ini. Rinciannya dua orang keluarga, lima rekan kantor serta dua orang tim auditor luar instansi.

Baca juga:  Menjamurnya Klinik Rapid Test di Gilimanuk, Satgas Sebut Ada yang Belum Kantongi Izin

Menyikapi hal itu, Bupati Artha ingin ada pelaporan bagi PNS maupun pejabat bepergian keluar daerah. Bahkan, untuk mereka yang pergi ke daerah berkategori zona merah, Artha ingin adanya rapid test sebagai screening awal.

“Ini bagian antisipasi sekaligus screening awal. Kita tidak ingin klaster perkantoran ini terulang kembali. Datang dan keluar daerah harus lapor pimpinan. Minimal jalani rapid test kalau mereka datang dari zona merah,” ujar Artha.

Baca juga:  Tangani Demam Anak di Rumah dengan 6 Cara Ini

Artha jaga berharap di masa adaptasi kebiasaan baru ini masyarakat tetap patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Hingga Selasa (25/8), kumulatif kasus terkonfirmasi positif di Jembrana berjumlah 109 orang. Yang sudah dinyatakan sembuh 72 dan kasus kematian atau meninggal dunia satu orang. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *