Ilustrasi. (BP/dok)

GIANYAR, BALIPOST.com – Puluhan nasabah salah satu koperasi di Kelurahan Gianyar mengeluhkan tidak bisa melakukan penarikan uang. Infomasi menyebut hasil audit internal dilakukan para pengurus, dana koperasi senilai Rp 5 miliar lebih pun raib dan diduga digunakan secara pribadi oleh oknum manajer Unit Simpan Pinjam Koperasi tersebut.

Pihak pengurus pun didesak melaporkan kasus ini ke kepolisian. Informasi dihimpun, kecurigaan nasabah terhadap Unit Simpan Pinjam Koperasi sudah muncul sejak lama.

Baca juga:  Dito Ariotedjo Bantah Terima Titipan Uang

Terlebih semenjak tidak dapat manarik dana tabungan maupun deposito dalam sebulan terakhir. Awalnya pihak manajemen berdalih, belum ada dana lantaran banyak warga atau anggota koperasi yang tidak membayar pinjaman di saat Pandemi COVID-19.

Kemudian, pihak pengurus Koperasi turun tangan melakukan audit internal. Ditemukan sejumlah kejanggalan penggunaan dana koperasi. Dana Koperasi sebanyak lebih dari Rp 5 miliar, tidak diketahui larinya.

Setelah dilakukan pengusutan, dana itu ternyata digunakan oleh oknum manager untuk keperluan lain. Diketahui pula secara tertulis, oknum manajer ini membuat surat pernyataaan pengakuan atas pengunaan dana koperasi itu dan menyatakan siap bertanggung jawab untuk mengembalikan dana itu.

Baca juga:  Bersitegang dengan Pecalang saat Nyepi, Pasangan Polandia Dideportasi

Dimintai konfirmasi, Kepala Dinas Koperasi Gianyar, Dewa Putu Mahayasa mengakui telah menerima informasi tersebut. Ia mengaku sudah menindaklanjuti dengan mengundang pengurus koperasi tesebut ke Kantor Diskop.

Namun, yang datang hanya sekretarisnya. Sementara pengurus lainnya, termasuk manajer Unit Simpan Pinjam tidak datang. “Kami sudah jadwalkan ulang pertemuan dengan pengurus koperasi ini pada tanggal 5 Agustus, Pukul 10.00 WITA. Kami harap semua pengurus bisa datang untuk memberikan penjelasan,” ucapnya. (Manik Astajaya/balipost)

Baca juga:  Ini, Kronologi Kecelakaan Maut di Gilimanuk yang Tewaskan 8 Orang
BAGIKAN

1 KOMENTAR

  1. Saya minta pemerintah daerah dan khususnya warga Candi Baru memilih ulang kaling yg terkena kasus Korupsi…pemimpin seperti ini sudah tidak baik di jadikan pemimpin harus diturunkan..takutnya dana dana sùmbangan juga tidak transparansi..

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *