Seorang anak sedang mengakses materi pembelajaran secara daring. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sudah hampir 4 bulan, dunia pendidikan memberlakukan pembelajaran dalam jaringan (daring) karena adanya wabah COVID-19. Muncul pertanyaan di masyarakat, efektifkah pembelajaran daring ini?

Hal ini pun disinggung Fraksi Golkar DPRD Bali saat paripurna dengan Gubernur Bali, Wayan Koster belum lama ini. Disarankan agar Gubernur Bali berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait kondisi dunia pendidikan. Khususnya pendidikan dasar dan menengah di Bali.

Baca juga:  Pembelajaran Daring Dikeluhkan Orangtua, Ini Usulan Dewan

“Anak-anak didik maupun guru khususnya di wilayah pedesaan yang minim fasilitas teknologi informasi saat ini telah mengalami kejenuhan,” ujar Anggota Fraksi Golkar DPRD Bali, I Wayan Gunawan saat membacakan Pandangan Umum Fraksi dalam Rapat Paripurna beberapa waktu lalu.

Mereka, lanjut Gunawan, lebih banyak berkegiatan di luar proses belajar-mengajar seperti bermain layang-layang, berjualan, memancing ikan, naik sepeda, dan lain-lain. Hal ini dikhawatirkan akan menurunkan kualitas, kemampuan dan prestasi akademik.

Baca juga:  Karena Ini, Puluhan Siswa di SMPN 2 Amlapura Tak Ikut PTM

Sebelum bicara jaringan internet, pihaknya melihat ada keterbatasan masyarakat terkait kepemilikan sarana penunjang pembelajaran online. Artinya, masih ada yang tidak memiliki smartphone apalagi laptop karena keterbatasan ekonomi. “Perlu dievaluasi apa betul siswa di pelosok itu bisa belajar secara virtual. HP (smartphone, red) saja tidak punya,” jelasnya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *